Unfair (SESTAL)

32

Pintu ruang operasi terbuka, dokter Hyoyeon selaku dokter yang menangani operasi Soojung pun menghampiri keluarganya yang menunggu di depan ruang operasi.

"Operasi berjalan dengan lancar, kami telah melakukan yang terbaik. Sekarang kita hanya harus berdoa kepada Tuhan agar  nyonya Soojung segera tersadar. Pendarahan yang dialami nyonya Soojung cukup parah ia juga terlalu kelelahan karena melahirkan ketiga anaknya dengan proses normal. Mungkin nyonya Soojung akan sadar beberapa hari lagi,mari kita doakan nyonya Soojung agar dapat segera kembali".

Kaki Sehun bergetar, haruskah ia menyaksikan Soojung tertidur diranjangnya tanpa membuka matanya?. Membayangkannya saja ia tidak sanggup, ia sudah terlalu terbiasa untuk selalu menatap mata istrinya. Sehun merindukan senyuman milik Soojung, senyuman sehangat mentari yang memabukkan untuk Sehun.

"Ta-tapi keadaannya baik-baik saja kan dok? Istriku baik-baik saja kan dok?".

"Sampai saat ini keadaannya baik-baik saja, kami akan mengawasi nyonya Soojung secara intensif. Nyonya Soojung akan dipindahkan ke ruang perawatan yang lebih intensif lagi. Kedua putranya harus dirawat secara intensif juga karena berat badan mereka yang tidak mencukupi. Putri anda memiliki berat badan yang cukup jadi anda bisa bertemu dengan putri anda selagi kedua putra anda dirawat secara lebih intensif".

Ranjang Soojung di dorong dari dalam ruang operasi menuju kamar perawatan intensif. Sehun mengalihkan pandangannya dan berlari untuk mendampingi Soojung.

"Aku mohon rawatlah kedua cucuku dengan baik, kami sangat berterima kasih kepadamu dok. Apakah kami bisa menemui Soojung?". Tiffany angkat bicara, ia sudah memprediksikan jika hal ini akan terjadi. Mengandung anak kembar bukanlah hal yang mudah untuk Soojung, wajar saja jika bayinya memiliki berat badan yang kurang dari yang seharusnya.

"Tenang saja nyonya Jung, kami akan merawat mereka dengan semaksimal mungkin. Keadaan mereka baik-baik saja, anda tidak perlu khawatir. Kalian bisa menemui Soojung sesuai jam besuk, anda juga bisa bertemu dengan cucu anda. Perawat kami akan mengantarkan cucu anda ke ruang rawat nyonya Soojung jika keadaan Soojung sudah lebih baik. Baiklah saya permisi karena harus mengecek keadaan pasien yang lain". Dokter Hyoyeon pun meninggalkan mereka.

"Tenang saja yeobo, Soojung pasti baik-baik saja. Ia anak yang tangguh aku yakin ia akan baik-baik saja". Top memeluk Tiffany yang saat ini tengah menangis.

"Eomma, apa yang dikatakan oleh appa benar, Jungie akan baik-baik saja. Apa eomma tidak ingin melihat cucu eomma? Ayo kita lihat mereka,Yoona eomma dan Jihyun eomma ayo kita lihat mereka bersama". Soyeon berusaha mengalihkan rasa sedih yang mereka rasakan. Ia menggenggam tangan eommanya dan pergi bersama Yoona dan Jihyun.

"Aku berharap Krystal baik-baik saja, aku ingin ia segera sadar. Ya Tuhan anak itu keras kepala sekali sih". Jongdae mengusap wajahnya yang telah basah karena air matanya. Ia frustasi melihat adiknya terbujur kaku diatas ranjangnya, ia seharusnya mencegah Soojung untuk bertindak seperti ini.

"Dae, Krystal pasti baik-baik saja. Lebih baik kita doakan Krystal, tidak ada gunanya kita mengeluh karena semuanya telah terjadi. Aku yakin jika Soojung akan baik-baik saja". Suho merangkul adiknya. Sejujurnya ia sama khawatirnya dengan Jongdae, namun ia tau jika Krystal adalah perempuan tangguh yang dapat bertahan meskipun telah berulang tersakiti.

Yifan melihat Yixing yang saat ini masih duduk di bangku ruang tunggu. Yixing menunduk dan menyatukan tangannya, berdoa di dalam hatinya yang diiringi dengan derai air matanya. Yifan menghampiri Yixing dan duduk disebelahnya.

"Terimakasih karena telah datang dan menemui Soojung,kau benar-benar pria yang baik. Adikku beruntung karena bertemu dengan pria-pria baik di dalam hidupnya. Terimakasih karena telah menyempatkan diri untuk bertemu dengannya, maafkan adikku ya?".