20

4K 294 22
                                    

Meskipun kau telah mengganti namamu, nyatanya jalan takdirmu takkan pernah berubah layaknya harapanmu.

Siang ini Yifan mengunjungi kediaman Keluarga Kim. Yifan sering berkunjung ke rumah ini sejak saat Krystal memperkenalkannya dengan kedua orangtuanya saat ini. Yoona memang telah mengenal Yifan sebelumnya karena Krystal sering kali bercerita tentang kakaknya dan selalu memujinya.

Dari awal Yifan mengenal keluarga ini, Yifan dapat melihat perbedaan yang begitu kental dengan keluarganya. Kehangatan. Keluarga ini dilimpahkan begitu banyak kehangatan dan kasih sayang yang Krystal butuhkan. Bahkan foto keluarga berukuran besar terpampang jelas di setiap sudut rumah ini.

Kemana pun Yifan melangkah, Ia akan menemukan foto Krystal bersama keluarganya saat ini. Berbeda dengan di rumahnya yang dulu, tidak ada foto keluarga berukuran besar yang terpajang dan tidak ada foto Krystal di setiap sudut rumahnya. Yifan tersenyum miris, sebegitu buruknya kah keluarganya?

"Yifan,apakah kau sudah lama menunggu? Ayo duduk, eomma membawakan kue yang Krystal buat". Yoona merangkul Yifan untuk duduk disampingnya.

"Tidak eomma aku baru saja datang. Krystal yang membuat kue ini? Sepertinya gadis nakal itu semakin pandai memasak".

"Tentu saja, selama di Amerika Krystal belajar begitu banyak hal baru. Berkunjunglah pada akhir pekan, Krystal selalu memasak pada akhir pekan".

"Hahh, aku benar-benar kehilangan 5 tahunku yang panjang bersama adikku eomma. Maukah eomma menceritakan apa saja yang telah Ia lakukan di Amerika selama ini?"

"Baiklah eomma akan memulai ceritanya saat pertama kali kami bertemu".

Cambridge, Massachussets, Amerika Serikat.

5 tahun yang lalu

Yoona POV

Saat pertama kali aku bertemu dengan Krystal, Ia mengingatkan ku dengan anakku Jisoo. Ia terlihat begitu manis namun menyimpan luka di dalam hatinya. Sorot mata kesedihan dan keputusasaan tergambar jelas dimatanya. Sama seperti saat itu, Jisoo yang berada di ambang kematian kala dokter memvonisnya jika hidupnya tidak akan lama lagi.

Jisooku yang malang berusaha terlihat tegar dan bahagia dihadapan keluarga kami. Ia seolah-olah tidak ada yang terjadi dan tetap bersikap seperti biasanya. Namun kami tau, jika didalam sana hatinya telah hancur berkeping-keping. Senyumannya telah memudar dan meninggalkan goresan luka di hati kami.

Sorot matanya persis seperti Krystal saat itu, sarat akan kepedihan dan keputusasaan. Kami telah gagal menyelamatkan putri kami satu-satunya dan terjebak dalam kubangan duka yang tak mampu kami tembus sampai saat itu. Saat Krystal menceritakan tentang kehidupannya aku pun berfikir pantaskah aku menyelamatkannya saat ini? Bisakah aku mengembalikan api semangatnya dan mewujudkan kehidupan yang Ia impikan?

Jujur saja, saat itu kami juga membutuhkan bantuan Krystal untuk mengembalikan kebahagiaan keluarga kami. Semenjak Jisoo pergi, aku jatuh terpuruk dan mengabaikan keluargaku. Sejak saat itulah aku mengangkatnya menjadi bagian dari keluarga kami meskipun awalnya Krystal menolak keinginanku.

Jongdae, anakku juga menentangnya. Ia tidak ingin posisi kakaknya tergantikan oleh Krystal dan berfikir jika Krystal hanya menginginkan harta kami untuk bertahan hidup. Krystal semakin menolaknya dan hanya meminta kami untuk memberikan arahan menuju asrama kampusnya. Krystal bahkan memarahi Jongdae yang menilainya sebagai gadis matre dan mengatakan jika Ia sudah terbiasa hidup susah meskipun keluarganya dilimpahi kekayaan.

Aku tau jika Krystal adalah malaikat yang  dikirim oleh Tuhan untuk mengembalikan kebahagiaan keluarga kami. Aku yakin jika takdir kehidupan kami memang telah bertemu disatu titik yang sama saat itu. Aku bahkan memohon kepada Krystal untuk beristirahat sejenak di rumah kami, itu hanyalah akal-akalan ku saja karena tidak ingin Krystal meninggalkan kami.

Unfair (SESTAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang