[01] Papa Mama Merpati

105K 2.9K 337
                                    

Cerita sudah dihapus sebagian.
Apabila ingin membaca, ada di playstore.
JUGA ADA DI KBM APLIKASI.
dengan judul:
Calon Suami Sahabat

Part 1
Papa Mama Merpati

Pengakhiran zaman ditaburi wanita yang perbandingannya jauh lebih besar dari pria. Seorang pria bisa memiliki kekasih lebih dari dua. Apalagi sampai memadu istri pertama lebih dari dua. Aku perempuan perempatan abad dengan wajah membosankan dan tubuh tertutup baju longgar. Rambut bersembunyi dalam helai kain berwarna gelap. Termasuk idaman pria pencari istrikah diriku? Aku gamang dengan nasibku ke depan. Jangankan untuk menjadi yang kedua, untuk jadi istri pertama saja, kurasa jauh panggang dari api. Desakan umur semakin membuatku gila. Bila pangeran bersorban datang meminangku?

Suara printer yang sedang bekerja menemani malamku. Meskipun gangguan 'kapan bersuami' memenuhi pikiran, pekerjaan harus tetap dijalankan. Setidaknya untuk kehidupan masa tua nanti, aku mulai menabung dari sekarang. Meski tidak ada lelaki yang menafkahi, aku bisa hidup menikmati kesendirian di masa tua. Setiap sore duduk di taman, memperhatikan sebuah keluarga yang sedang piknik mengisi waktu luang mereka.

Impian perfect.

"WI!!"

"Ada apa, Mi?"

Wanita cantik dengan daster tidur kebesaran menatapku kesal ketika aku membuka pintu kamar. "Ngapo bekurung terus (Kenapa berkurung diri terus)? tanyanya. Ini malam Minggu. (Tinggalke dulu kerjo itu, ke luar sano cari udara segar (Tinggalkan pekerjaanmu dan cari udara segar di luar sana!"

"Mami minta ditemanin ke mana?"

"Bukan Mami tapi kamu. Lian ada di rumah sekarang. Sebagai calon istri yang perhatian, sapalah dia ke rumahnya."

"Udah deh, Mi. Jangan mulai!"

Lian Wiratama Juanda adalah tetangga kami. Dia pacar pertama dan terakhirku. Maksudnya setelah putus dari Lian, aku tidak pernah menjalin hubungan lagi.

"Dia hanya teman. Dan Mami harus ingat, dia sebentar lagi menikah dengan kekasihnya."

"Anak nini pelet pacak igo nak ngambek kesempatan ye (memang sangat pandai mengambil kesempatan). Begitu kamu dan Lian berpisah, dia ambil posisimu. Dia dekati kamu sebagai sahabat dan dia ambil pacarmu. Huh. Akal-akalannya pintar sekali!"

"Mami, sudah! Jangan membicarakan orang apalagi yang Mami sebut itu sama sekali tidak benar."

"Pokoknya, besok kamu harus ke rumah orang tua Lian, titik."

Ternyata bukan hanya aku yang terobsesi menikah, tetapi mamiku juga. Jika aku masih bingung memikirkan siapa lelaki bersorban sebagai calon imam, mamiku sangat gencar menyodorkan Lian. Keinginan mami telah dimulai sejak Lian menjadi pilot. Lalu ketika Lian dan Aqila mulai menjalin hubungan, mami bagai kesetanan menjodoh-jodohkan aku dengan Lian.

Mereka sengaja bikin sensasi. Mentang-mentang si Aqila pramugari. Lantas dia pikir dia paling cocok dengan Lian? Pramugari dan pilot begitu? Di mana-mana, pasangan adalah yang saling melengkapi dan saling membutuhkan. Kalau mereka mah hanya melebih-lebihkan gengsi supaya orang memandang mereka. Lian paling cocok dengan kamu."

Mamii. Sudahlah. Jangan membahas Lian lagi."

Menurutku mami itu lucu. Mami seperti menjilat ludahnya sendiri. Dulu mami sangat tidak suka kepada Lian. Tapi lihat sekarang?

Sepasang Luka (Dihapus Sebagian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang