:: kecelakaan ::
"LANG, bener ya besok kita pesta sekalian sama makan lagi?"Cowok yang dipanggil dengan sebutan 'Lang'itu langsung mengangguk cepat. Matanya memandang ke depan karena tengah dalam keadaan menyetir. Sesekali lelaki itu menoleh sekilas, bereaksi dengan apa yang barusan oleh gadis disebelahnya. Cowok itu tersenyum, sangat manis, dibandingkan gula sekalipun.
"Iya, sayang."jawab cowok itu dengan suara serak khas miliknya.
Gadis yang ada di sebelah kirinya kini tersenyum senang. Sengaja disenderkan kepala gadis itu mengenai pundak cowok yang sedang serius dalam keadaaan menyetir itu. Meski mereka mengadakan pesta kecil-kecilan tadi, sekaligus janjian untuk ngedate bareng teman mereka yang lainnya, tetap saja hal itu adalah hal yang spesial.
"Galang, kamu kok serius banget sih, sampai kalo aku ajak bicara kamu cuman respon singkat."gerutu gadis itu yang sesekali menampilkan ekspresi ngambeknya.
Cowok itu merespon lebih kali ini. "Aku kan lagi fokus nyetir sayang,"
"Aturan mah tadi kamu telpon aja supir pribadi kamu buat anterin kita pulang, kan jadinya waktu kita berdua ada."
Cowok itu terkekeh pelan. "Wilona, kalau ada supir nanti kita nggak bisa berduaan dong."
"Tapi akunya kan jadi bete, Lang. Kamu sibuk sendiri, aku coba ajak ngobrol kamu reaksinya singkat doang. Sama aja bohong,"dengus Wilona lagi dengan cemburut.
Mendengar keluhan dari kekasihnya itu, Galang mengelus puncak kepala Wilona pelan, dia tak mau dinner romantis yang keduanya lakukan tadi akan berakhir sia-si hanya karena pertengkaran kecil seperti ini. Apalagi cowok ini sangat menyayangi gadis di sebelahnya. Sejak kecil mereka sudah kenal dekat dan ketika menginjak bangku tingkat atas, keduanya memutuskan saling berpacaran.
Galang mengemudi dengan satu tangan, dia cukup ahli ketika mengemudi. Bahkan, ketika ada di sekolah tingkat pertama, Galang sudah bisa mengemudikan mobil. Kakinya yang jangkung, juga ketertarikan nya pada dunia otomotif membuatnya tau banyak hal.
"Lang, kata kamu ini mobil nya bisa dikendarain secara otomatis, coba aja pakai aplikasi itu." saran Wilona yang sempat mendengar cerita dari Galang tentang mobil tipe New XC90 buatan Volvo yang diimpor dari Swedia ini.
Galang mengangguk. "Iya, bisa, tapi aku nggak berani."
"Coba aja, searching cara gunainnya."
"Itu dia, aku nggak berani buat kayak gitu, belum pernah nyoba,"
Wilona berdecak pelan. "Sekarang kan zaman udah maju, Lang. Ada internet dan juga kuota yang bisa bantu,"
"Bukan gitu, tapi aku belum pernah nyoba sama sekali, takutnya malah salah."
Wilona menjawab alasan itu dengan bertentangan. "Aku cari dulu di internet, percaya sama kemajuan teknologi, Lang. Kalau takut terus nanti malah kamu nggak maju, ketinggalan nanti."
Wilona membuka aplikasi internet yang ada di hape nya. Dia mencoba mencari artikel disana tentang bagaimana mengaktifkan kemudi otomatis tanpa disentuh sama sekali.
Ya, mobil yang digunakan oleh Galang ini adalah keluaran terbaru, hanya terdapat beberapa produk yang sangat ekslusif sekali. Mobil ini hadiah dari kedua orang tua Galang bulan lalu, wajar saja kalau cowok itu masih kaku ketik membawa nya.
Galang tertawa kecil melihat wajah Wilona yang penasaran dengan tips jitu itu, tapi sepertinya Wilona tak menemukan apapun.
"Lang, ketemu ini, mau aku bacain nggak?"tanya Wilona kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy
Teen FictionHari ini berharap hujan tak datang, namun aku tak menginginkan langit yang menampilkan warna nya.