::Trending Topick::
GALANG tersadar dari tidurnya.
Tiga hari dia terpejam seakan tak mau bangun. Dokter bilang, nyawanya tak terselamatkan tapi Tuhan berkata lain. Dia tersadar setelah dilakukan beberapa tahap operasi. Galang membutuhkan donor darah yang sangat banyak, untungnya dia bisa mendapatkan donor darah yang tepat. Di kamar VVIP yang luas ini, tangis haru pecah ketika melihat cowok yang berada di atas bangsal ini membuka mata.
Sama halnya di luar, banyak awak media yang menunggu kabar dari anak artis terkenal ini membaik usai mengalami kecelakaan yang cukup menghebohkan.
"Galang!"
"Galang anak mama,"
"Mama kangen sama Galang, makasih Galang udah mau bertahan."
Stefani, artis terkenal sekaligus penyanyi dengan bayaran paling mahal terpaksa membatalkan tour konsernya. Siapa sangka, anaknya yang berpamitan ingin menghadiri acara ulang tahun temannya malah berujung petaka seperti ini. Sedih dan khawatir, itu sudah pasti. Hanya saja rasanya lemas ketika mendengar kabar bahwa anaknya mengalami kecelakaan mobil.
Galang tersenyum kecil. "Mama,"
"Ini mama sayang, mama senang kamu bisa membuka mata."jawab Stefani yang tak bisa lagi membendung rasa harunya.
"Wilona ada dimana, Ma?"
Kalimat itu adalah pertanyaan sekaligus rasa khawatir yang dirasakan juga oleh Galang. Kala itu dia sedang bersama dengan Wilona, tapi ketika dia membuka mata, dia sama sekali tak melihat Wilona ada di dekatnya.
Stefani membeku. "Wilona sedang mengalami koma, sayang."
"Ko-koma?"
Stefani mengangguk. "Kamu bisa menjenguk nya ketika keadaan kamu membaik,"
"Galang udah membaik, Ma. Izinkan Galang melihat Wilona."
Stefani menggeleng pelan. Dia belum mengizinkan anaknya itu pergi menemui kekasihnya. Stefani masih khawatir dengan keadaan anaknya. Galang baru sadar pula, dan dia belum sepenuhnya pulih.
"Tidak sekarang,"
"Ma, Galang mohon."pintanya lirih.
Stefani menggelengkan kepalanya lagi. Dia masih belum mengiyakan permintaan dari anaknya itu. "Galang, istirahat dulu ya, soal Wilona biar mama yang urus,"
"Ma, Galang mohon,"
Stefani mengenggam erat tangannya. Dia mengerti bagaimana perasaan anaknya otu. Kecelakaan ini mengakibatkan jiwa Galang juga mengalami shock .
"Galang disini dulu, percaya sama Mama,"
Galang mengalah, dia menuruti saran dari ibunya itu. Benar kondisinya memang belum pulih. Apalagi Galang merasa kalau tubuhnya masih sakit dibagian beberapa.
"Ma, selagi Galang tidur, titip Wilona ya?"
"Pasti sayang, sekarang Galang tidak usah memikirkan apapun,"
"Galang khawatir banget, Ma sama Wiloma, karena Galang, dia jadi masuk rumah sakit. Galang udah gagal menjaga dia, Ma."
Stefani tersenyum singkat. "Soal Wilona, mama yakin dia akan sadar dan pulih secepatnya, sama seperti Galang,"
Stefani kemudian melihat jam tangannya, sore ini dia akan mengadakan konferensi pers dengan awak mereka mengenai kecelakaan yang dilakukan oleh anak sulungnya itu. Tidak hanya itu, Stefani juga harus memberikan penjelasan mengenai tour konsernya yang mendadak batal dalam sehari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy
Teen FictionHari ini berharap hujan tak datang, namun aku tak menginginkan langit yang menampilkan warna nya.