Rainy // 28. Tak Mampu Lagi

306 14 0
                                    

::Tak Mampu Lagi::

"Kangen banget,"

Ucapan itu berhasil menghentikan langkah kecil penuh antusias dari gadis yang tengah mencari sesuatu di balik rak-rak tumpukan buku. Gadis itu menoleh sambil berdeham pelan, senyuman ringan dilayangkan oleh gadis itu. Rasanya ia masih tak percaya kalau gadis itu bisa di depan matanya secara nyata.

"Lang, berhenti liatin aku disana. Aku jadi salah tingkah."gerutu Wilona sebal.

Galang mendengus kesal. Dia kini mengeluarkan telepon genggamnya untuk mengambil beberapa gambar. "Aku candid kamu,"

"Bagus,"

Galang terkekeh lagi. "Abis ini kita ketemuan sama genk aku dulu. Kamu pasti kangen sama mereka deh."

Pencarian Wilona terhenti. Dia lagi-lagi mengerutkan keningnya. Wilona hanya merasa kalau baru kemarin dia bertemu dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika ditanya kangen atau tidak, dia tak bisa menjawabnya. Wilona merasa kejadian itu baru kemarin, sedangkan orang-orang itu menunggu selama setengah tahun.

"Enam bulan kamu nggak juga berubah, Lang. Tetap berlebihan."cetus Wilona singkat.

Galang mendekati gadis itu sambil membenamkan wajahnya di punggung belakang Wilona yang sibuk mencari buku. "Aku kangen, makanya aku berlebihan."

"Galang,"panggil Wilona sembari berdecak.

"Hm?"

Wilona menggeser tubuhnya. "Bukunya udah ketemu, aku mau ke kasir dulu. Mau bayar,"

"Iya iya, bentar deh."kata Galang yang kini mengeluarkan kartu debit miliknya untuk diserahkan kepada Wilona. "Aku yang beliin,"

"Nggak usah, aku aja."

"Wil,"

"Galang, nanti gampang. Kamu masih bisa traktir aku di kesempatan lain. Okay?"

Galang diam. Kalimat balasan itu rupanya sempat membuat lelaki itu diam beberapa saat. Kesempatan lain? Apa dia masih diberikan kesempatan lain? Apa ia masih diberikan maaf jika nantinya semua ini akan terbongkar?

Bahkan untuk berkata jujur pun Galang tak mampu. Dia tak tega melukai gadis ini dengan kenyataan yang terjadi, karena wanita ini yang benar-benar ia nantikan.

Galang refleks mengalah. Dia membiarkan Wilona mengantri disana untuk membayar. Raga nya disini namun pikirannya malah melayang kemana-mana.  Memikirkan bahwa kebohongannya perlahan akan terbongkar.

"Maafin aku, Wilona. Aku udah jadi lelaki brengsek. Lelaki yang mungkin akan paling kamu benci."ucap Galang sendirian.

Wilona kembali selepas membayar buku-buku bacaan yang ia beli. Tangan gadis itu langsung memegang telapak tangan Galang. Gadis itu merekahkan senyumnya, seakan berbicara secara tak langsung, gadis itu memberitahu kepada Galang kalau dia menikmati waktu luangnya kali ini. Jalan berdua bersama kekasihnya seperti dulu kala.

Wilona mendongak melihat wajah Galang. Gadis itu langsung mendengus kesal sembari mencubit pelan pipi Galang.

"Kebiasaan selalu melamun,"gerutu Wilona.

RainyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang