Didedikasikan untuk temen ngampus paling melohai wkwk intanpsptsri 😂
:: Ada apa dengannya?"
Jika bukan karena kejadian kemarin, tentunya Dira masih melarikan diri. Dia hanya bingung, ingin bertahan memaksakan dirinya atau melepaskan lalu menghilang. Namun kejadian kemarin sedikit membuat Dira senang. Galang menghampiri nya lalu memeluknya erat, sangat erat dibandingkan sebelumnya. Mungkinkah hatinya sudah mulai mencair?
Pagi ini diawali dengan ketukan pintu kamar Dira. Galang yang mengetuknya sekaligus sengaja membangunkan wanita itu.
Di dalam sana Dira sama sekali tak bisa menahan senyumnya. Ah, iya tidak kepikiran. Seharusnya ia membiarkan pintu kamarnya tak terkunci, supaya Galang bisa datang lalu membangunkannya secara langsung, bukan malah mengetuk seperti itu.
"Dira, udah pagi. Saya gak mau terlambat ke sekolah."
Dira lagi-lagi senang, tapi dia sempat mengumpat karena cara berbicara Galang yang terdengar masih kaku serta canggung. "Iya, Dira udah bangun kok."
"Saya minta maaf atas kejadian semalam. Saya hanya takut."
Dira yang penasaran kini berjalan mendekati pintu kamarnya, berhubung Galang masih ada disana serta berbicara dengannya, jadinya dia mendengarkan.
"Saya takut, makanya saya marah."jelas Galang kembali.
Dira mengerutkan keningnya. Barusan ia tak salah dengar, benarkah lelaki dingin itu mengatakan kalimat tersebut?
"Ah, ya. Semua orang pasti punya rasa takut pada sesuatu, termasuk kamu."
"Ada dua hal yang mungkin membuat saya takut. Kau ingin tau?"
"Apa?"
"Tuhan dan juga cemburu."
"Lalu?"terka Dira pelan.
"Semalam saya sangat takut, sampai tidak bisa mengendalikan kekhawatiran seperti itu. Jadi saya minta maaf sama kamu pagi ini."
"Jadi..."lirih Dira pelan tapi masih didengar oleh Galang yang ada di luar sana. "... semalam kamu cemburu?"
"Ya karena semalam saya takut, pada saat itu juga saya cemburu."
"Benarkah?"
"Ya, saya minta maaf."
"Jangan minta maaf, cemburu kamu bukanlah suatu kesalahan tapi anugrah. Aku menyukai cemburu mu itu, sangat."
Galang tertawa di luar sana. Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan yang membawanya dalam masalah. Butuh waktu yang cukup lama untuk menyadari kalau masalah itu semakin membuat harinya menjadi berwarna,
Seperti saat ini.
"Dira,"panggil Galang lembut.
"Apa?"
"Bisakah kamu tetap bersama saya hingga nanti? Saya tidak mau melakukan pernikahan dua kali, saya ingin mempertahankan kamu lalu melepaskan yang bukan seharusnya."ungkap Galang yang kala itu terdengar sangat yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy
Teen FictionHari ini berharap hujan tak datang, namun aku tak menginginkan langit yang menampilkan warna nya.