Delapan

167 23 1
                                    

Don't go, i can't do this on my own.
Save me from the ones that haunt me in the night i can't live with my self,
So stay with me tonight.
-Sam Smith





Global Internasional School, itulah nama sekolah yang kini aku tempati. Selama hampir dua tahun aku bersekolah disini Aku,Andira,Agatha,Asyifa dan Andini atau LIM(A), kami selalu dijuluki sebagai genk cewek most wanted sekolah. Entah karena apa dari kelas sepuluh kami sudah mendapatkan julukan dari anak-anak disini. Kami sebenarnya tidak terlalu peduli dengan itu karena kami memang mendapat julukan seperti itu karena prestasi kami yang baik, bukan sensasi kami yang membuat semua orang mengenal kami.
Ada Syifa si ketua osis di sekolah kami, kedua ada Agatha dia ketua ekskul musik sekolah kami, ketiga ada Andini ketua cheerleader, keempat Andira ketua basket wanita dan yang terakhir ada aku ketua teather GIS. Dari kelas sepuluh pun kami selalu mendapat kelas unggulan, kami juga tidak pernah punya masalah disekolah ini.

Kecuali, ketika kami bertemu dengan lima orang cowok yang mempunyai banyak fans di sekolah ini. Memang kuakui untuk ukuran tampang mereka semua diatas rata-rata, tapi itu semua juga seimbang dengan prestasi mereka di sekolah ini. Yang pertama ada Fauzan, wakil ketua osis yang cerdas,kalem,berwibawa,ramah dan entah kenapa di balik sifat dia yang hampir sempurna itu hanya satu wanita yang membenci nya, -Syifa. Entah sejak kapan ketua dan wakil itu mengibarkan bendera perang.

Kedua ada Iqbal, cowok humble,dewasa,perhatian ini ternyata dia adalah seorang disk jokey. Entah untuk menyambung hidup atau memang menyalurkan hobi dia menjadi dj. Tapi menurutku Iqbal orang yang tajir jadi dia tidak perlu repot untuk bekerja.

Ketiga ada Davin, sang pujaan hati Citra. Davin ini orang nya sangat konyol,periang dan sosok cowok yang romantis. Tapi meskipun seperti itu Davin adalah ketua tim basket sekolah kami.

Keempat ada Bintang. Cowok konyol,percaya diri,petakilan,dan blak-blakan ini adalah cowok yang kini sedang dekat denganku. Dekat dalam artian kami sebagai teman. Sifat Bintang yang tidak jaim memang membuatku nyaman dengan dia, tapi menurutku nyaman bukan berarti kita mempunyai rasa yang lebih untuk dia. Nyaman disini yaitu aku dan Bintang sama-sama mempunyai banyak kecocokan. Aku nyaman berteman dengan Bintang. Karena menurutku aku harus mencari cowok yang sifatnya berkebalikan denganku jadi untuk saling melengkapi.

Kalimatku itu berlaku untuk Arga Dirgantara. Cowok kelima dari salah satu jajaran cowok most wanted di sekolahku. Cowok yang irit bicara,irit ekspresi,cuek,ketus,dan yang lebih penting lagi dia belum pernah pacaran. Cowok yang kadang buat aku kesel setengah mati dan juga cowok dengan penuh teka-teki.
Tapi sekeren-keren nya mereka berlima, tetap saja mereka juga laki-laki normal yang suka keluar masuk ruangan BK karena masalah bolos,berkelahi dan bahkan mereka pernah ketauan sedang bertawuran.

Aku tersadar dari lamunanku saat pundakku ditepuk dari samping, aku mendongkak ternyata Dira yang menepuk.

"Apaan?" Kataku

"Kantin gak?"

Aku melirik ke Tata, dia sedang memasukan bukunya dan mulai beranjak berdiri. "Yaudah yok"

Kami berjalan beriringan menuju kantin, tapi dahiku berkerut ketika tidak ada Syifa diantara kami.

"Syifa mana?" Tanyaku

Citra menoleh kearahku. "Lagi rapat osis. Ngelamun mulu sih lo ah"

"Rapat apaan?"

"Ya mana gue tau, nanti Syifa nyusul katanya"

Aku menganggukan kepalaku, lalu aku menengok kesegala arah ketika sudah sampai di kantin untuk mencari meja yang kosong.

"Disana aja, yuk" Tata menunjuk dengan dagunya kearah pojok kantin.

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang