Aku berjalan melewati koridor dengan mengusap wajahku dan menutup mulutku berulang kali karena dari tadi aku tidak henti-henti menguap karna sangat mengantuk. Aku berdecak kesal karna semalam mau saja diajak movie marathon hingga subuh oleh bang Akbar, sedangkan sekarang dia sedang berada dialam mimpi karna hari ini dia masuk siang.
Aku mulai menaiki tangga satu persatu dengan langkah gontai dan terus saja menutup mulutku yang sedari tadi tidak berhenti menguap. Ketika ditangga terakhir ada orang yang menghalangi langkahku, aku mengernyit lalu aku aku mendongkak untuk melihat siapa orang itu."Buset, masih pagi udah lecek aja itu muka. Buru turun, Del, bentar lagi upacara dimulai." Ternyata orang yang ada dihadapanku ini Fauzan -Ojan-
Aku mendengus mendengar ucapannya, "Iya, pak wakil." Kataku berjalan melewatinya
Sesampainya dikelas teman-temanku melihatku dengan wajah bingung ketika aku melempar tasku dan mulai menelusupkan kepalaku ditangan.
"Del, gue liat muka lo kayak lagi nonton Train to Busan tau gak?" Ucap Citra padaku.
"Lha, apa hubungannya?" Syifa bertanya pada Citra
"Liat aja itu muka dia udah kayak zombie masuk sekolah" Ucap Citra
"Lo abis ngapain, Del?" Tanya Syifa
Aku mendongkakan kepalaku menghadap mereka. "Bang Aja nih sialan, semalem dia ngajak gue movie marathon sampe subuh, gue lupa kalo besoknya hari senin. Dan sekarang dia dengan kurang ajarnya lagi ada dialam mimpi gara-gara dia ngampus siang"
Citra dan Syifa tertawa mendengar ceritaku, sebelum mereka menjawab teriakan Dira dari depan kelas yang menyuruh kami untuk berbaris dilapangan.
"Woy! Buru kelapangan, udah disuruh baris nih" Teriak Dira dari depan kelas
"Yang ketua osis siapa si sebenernya?" Tanya Syifa pada kami semua.
Kami semua tertawa lalu mengangkat bahu tidak tahu, lalu kami berjalan menuju lapangan. Tata menyenggol tanganku yang membuat aku langsung menengok kearahnya.
"Kesenian katanya di undur empat bulan lagi" Ucap Tata yang membuat mataku membulat seketika, "Biasa aja mata lo" Lanjut Tata
"Ini serius? Kok diundur gitu sih? Kenapa emang?"
Tata mengedikan bahunya, "Tadi pagi pas sebelum lo dateng bu Gina ke kelas dulu, nyampein ini katanya dia mau cuti buat lahiran kan, dan dia mau nanti penampilan kita harus maksimal banget"
Aku mengusap wajahku. "Syukur deh diundur. Tapi masalahnya gue bisa maksimal gak kalo temen duet gue manusia tembok?"
"Makanya mumpung masih banyak waktu lo deketin Arga mulai dari sekarang."
"Ah, bingung gue lagi gak bisa mikir. Gue mau ke rooftop dulu deh, kalo yang lain nanyain bilang aja gue lagi ke uks ya, Ta? Lo mau ikut gak?"
Tata menggelengkan kepalanya. "Gak, lo aja. Hati-hati ketauan guru atau murid cepu"