Dua Puluh

121 21 1
                                    

Tiba saatnya waktu yang ditunggu-tunggu siswa dan siswi Global Internasional School hari ini murid kelas sebelas akan melaksanakan kemah selama tiga hari dua malam, semua teman-temanku sangat bersemangat, termasuk aku. Lima menit sebelum keberangkatan tapi aku kini masih ada ditoilet karna panggilan alam pagi-pagi ini. Setelah menyelesaikan urusanku ditoilet, aku keluar dan tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang baru keluar dari dalam toilet pria.

"Aduh!" Teriakku kesal, aku melihat orang yang menabrakku dan ternyata dia adalah Arga

"Arga?" Tanyaku. Arga tidak langsung menjawab tapi dia sedang sibuk telfonan dengan seseorang, tidak lama Arga memutuskan sambungan telfonnya.

"Cepet ke bis, kita ditungguin" tanpa menunggu jawaban dariku Arga kini sudah menarik tanganku. Hobi Arga sekarang menarik tanganku mungkin ya? Aku jadi senyum-senyum sendiri melihat tangan Arga yang sedang menggenggam pergelangan tanganku.

Saat sampai depan bis semua anak-anak sudah masuk kedalam bis, aku dan Arga naik dan ketika melihat dibarisan pertama tempat duduk aku melihat Syifa dan Ojan duduk sebelahan. Aku menyeringai jahil pada mereka yang dibalas pelototan dari Syifa sedangkan Ojan hanya nyengir saja.

"Uh, so sweet nya couple aku ini" godaku pada mereka

"Tas lo udah gue buang ya! " balas Syifa dengan nada sinis padaku

Aku langsung gelagapan, "Eh, Sip serius!"

"Udah ada dibagasi, kok" bukan Syifa yang menjawab melainkan teman satu kursinya, Ojan.

Aku tersenyum jahil pada Syifa kemudian meninggalkan pasangan yang kini
sedang  bertengkar entah membahas tentang apa. Aku baru sadar bahwa Arga kini sudah meninggalkanku, setelah sampai dibangku tengah ada Citra dan Davin yang sedang  becanda duduk berdua, aku memutar mataku malas lalu ketika kepalaku nengok ke kanan ada Bintang yang sedang duduk dengan Tata.

"Lho, kok kalian duduk berdua?" tanyaku pada mereka

Mereka berdua sontak menoleh ketika aku berbicara. "Del, dari mana? Tadi gue gak kebagian tempat duduk dan Tata sendiri jadi disuruh pak Bambang gue ngisi yang kosong dulu" ucap Bintang

"Gue sama siapa, dong?" Gumamku

"Arga sendiri, tuh" Tata menunjuk arga yang tepat berada disebrang bangkunya.
"Ah, atau lo sama Bintang juga gapapa" lanjut Tata

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat, "gak usah, gue cari tempat yang lain aja"

Tanpa menunggu balasan dari Tata maupun Bintang aku berjalan kebelakang berharap ada satu bangku kosong yang tersisa. Tapi setelah aku cari ternyata tidak ada bangku lagi yang kosong dan hanya ada satu yang tersisa yaitu disebelah Arga. Aku menghela nafas kasar kemudian tidak lama aku mendudukan diriku disamping Arga, Arga yang sedang memakai headset refleks menengok ke arahku dengan alis yang dinaikan sebelah.

"Gak ada bangku kosong lagi, gue duduk sini, ya?"Aku  nyengir pada Arga, sedangkan Arga hanya mengangguk sekilas sebagai jawaban.

Aku menengok pada bangku disebrangku dan disana ada Bintang yang sedang mencoba merayu Tata namun Tata menyuruh bintang untuk diam, tapi kemudian mereka berdebat entah sedang menbicarakan apa, aku mendengus melihatnya kemudian aku meluruskan kembali kepalaku mencoba mengabaikan Tata dan Bintang.

"Del" aku dengan cepat menoleh ketika Arga memanggilku

"Lo manggil gue?" Tanyaku tidak percaya

"Lo pindah dipojok aja, biar gue dipinggir" bukannya membalas pertanyaanku, Arga malah menyuruhku untuk duduk didekat jendela

"Emang kenapa?"

"Biar lo bisa liat pemandangan"

"Udah ada dua pemandangan, kok" balasku

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang