Lima

188 26 1
                                    

Ariana grande - Into you


Pagi hari aku sedang sarapan dengan  kaka dan adikku ketika kami sedang sarapan kami dikejutkan dengan kedatangan Mamah dan Papah yang tiba-tiba itu. Aku langsung beranjak dari kursi dan memeluk mereka.

"Mamah sama Papah kok gak bilang sih kalo mau pulang? Kan biar nanti kita jemput di bandara." Ujarku masih dalam pelukan Mamah dan Papah.

"Bukan kejutan dong namanya kalo kita ngasih tau kalian." Ucap Papah mengelus belakang kepalaku.

Dibelakang, kurasakan Andra juga ikut memeluk kami. Dan berucap kangen kepada Mamah dan Papah.

"Loh abang kok diem aja disitu? Gamau ikut pelukan?" Goda Mamah kepada abang.

Aku dan Andra melepaskan pelukan kami dan Mamah dan Papah mengajak kami untuk melanjutkan acara sarapan kami yang tertunda tadi.

"Kalian gak berbuat yang aneh-aneh kan selama kami gak ada?" Tanya mamah kepada kami

"Aneh-aneh tuh yang kaya gimana, Mah?" Kini giliran bang Akbar yang bertanya,
Mamah mengedikan bahunya dan mulai menyendokkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Misalnya kalian ngadain party-party atau bawa cowo sama cewe kedalam rumah gitu" Lanjut mamah

"Mah kok suudzon!" Tegur papah

"Mamah kan cuma pengen tau aja, Pah"

Bang Akbar menggelengkan kepalanya,  "Pantes Adel jadi drama queen. Mamah nya aja super lebay. Buah jatoh gak jauh dari pohonnya"

Mamah mengetok kepala Abang dengan sendok ditangannya yang membuat bang Akbar mengaduh kesakitan.

"Heh Mamahnya Adel ya Mamahnya kamu juga Abang! Ya wajar dong Mamah nanya kaya gitu mamah kan orangtua kamu, Mamah cuma waspada aja kalian terjerumus kearah yang salah." Omel Mamah pada bang Akbar.

Sedangkan Papah dan Andra sedang tertawa melihat bang Akbar yang diomeli oleh Mamah.

"Kita juga tau batasanlah, Mah. Masih inget dosa"  Ucapku pada Mamah.

Mamah mengangguk dan mulai melanjutkan sarapannya lagi.

"Gimana sekolah disana, Le? Enak?" Tanya Papah pada Andra.

"Enak, Pah. Ceweknya montok-montok" ujar Andra seraya tertawa yang diikuti oleh Papah dan bang Akbar,sedangkan Mamah protes mendengar omongan adikku ini.

Setelah menyelesaikan acara sarapan kami berpamitan kepada Mamah dan Papah. Mereka akan beristirahat habis ini setelah terkena jatlag. Sebelum sampai digarasi Andra menarik tanganku.

"Apaan sih?" Tanyaku

"Lo bawa mobil ya kak?"

Aku menunjukan kunci mobilku pada Andra untuk menjawab pertanyaan dia. Sebelum aku berbalik Andra mencegah ku lagi,

"Apalagi sih dek?" Ujarku dengan jengkel
Bukannya menjawab Andra malah melihat kearah kanan kiri

"Del buruan keluarin mobilnya! Gue buru-buru nih" teriak bang Akbar dari dalam garasi.

Aku segera berlari menuju mobil diikuti Andra,kulajukan mobilku dengan kecepatan sedang,ketika sudah sampai diluar komplek mobil bang Akbar belok kearah kiri. Dia ingin menjemput kak Rachel dulu sebelum ke kampus.

"Kak" ucap Andra yang membuatku menoleh sekilas kearahnya, "Kak,gue nanti pulang sekolah boleh pinjem mobil lo gak?" Lanjut Andra

"Hah?! Buat apa?"

"Gue mau minta anterin Dira beli sepatu basket. Lo taukan dari dulu cuman Dira yang selalu nemenin gue beli sepatu"

Aku mendelik kearahnya, "Nope. Lo belom punya SIM"

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang