Delapan Belas

114 19 1
                                    

Aku melangkahkan kakiku secepat mungkin ketika menemukan sosok yang sedari tadi aku cari, ketika sosok itu hilang diujung koridor aku mendesah frustasi dan kini ganti berlari untuk mengejar seseorang.

"Hah.." Aku menunduk dan memegang lututku lemas ketika aku sudah berhasil mengejar orang yang sedari tadi aku cari.

Orang didepanku menghadapku dengan ekspresi bingung, tapi dia tetap tidak mengeluarkan suaranya dia hanya memperhatikanku yang sedang berusaha mengatur nafas.

"Ga!"

"Hm?" Arga, orang yang sedari tadi kucari kini menjawab dengan terus memperhatikanku

Aku menyerahkan pepper bag coklat ditanganku pada Arga, Arga mengeryit bingung menatapku.

"Apa?" Tanyanya memastikan

"Jaket lo, udah gue cuci bersih kok, udah pake pewangi juga" Aku mengambil tangan Arga dan memberikan pepper bag itu padanya, "makasih, ya?"

Arga mengangguk.  "Lo ngos-ngosan pagi-pagi gini cuma mau ngasih ini?" Arga menunjukan pepper bag ditangannya.

"Iya, gue nyariin lo dari tadi. Lo jalannya cepet banget, jadi gue lari buat ngejar lo"

"Lo bisa nyariin gue pas istirahat"

Aku menggeleng cepat. "Lebih cepat lebih baik"

Tiba-tiba diantara keheningan antara aku dan Arga perutku mendadak bunyi yang membuat Arga menoleh cepat kearahku.

Bisa aku rasakan saat ini wajahku sudah memanas saking malunya, aku membuang muka dan menggigit bibir bawahku kuat-kuat demi menahan malu. Aku melirik sedikit untuk melihat reaksi Arga kini dia sedang tersenyum kecil sambil melihat jam dipergelangan tangan kanannya.

"Masih ada lima belas menit lagi" ucapnya yang membuatku bingung

"Hah?" Aku membuka mulutku dan memasang ekspresi bingung pada Arga

Tanpa mengucapkan atau membalas ucapanku Arga segera menarik tanganku menuju kantin, aku yang bingung pun kini semakin bingung apa maksudnya Arga.

"Ga, apaan sih ini? Gue gak ngerti" aku berusaha berbicara diantara kerumunan siswa yang kini sudah memenuhi suasana kantin

Aku menengok ke kanan dan kiri ternyata seluruh orang-orang yang ada dikantin sedang memperhatikanku dan juga Arga, aku kini menunduk dan melihat tangan Arga yang saat ini sedang menggenggam pergelangan tanganku. Aku tersenyum senang dan saat itu Arga menyuruhku untuk duduk disalah satu kursi yang ada disana, Arga kini sudah berdiri disamping mejaku.

"Mau makan apa?" Tanyanya

"Eh?" Bukannya menjawab aku malah semakin bengong menghadap Arga

"Lo mau makan apa? Masih ada lima belas menit lagi sebelum masuk"

"Lo tau dari mana gue belum sarapan?"

"Perut lo tadi bunyi didepan gue kalo lo lupa" Aku segera menggigit bibir bawahku menahan malu lagi

"Jadi?" Ulang Arga padaku

"Bubur ayam aja"

Arga mengangguk kemudian pergi menuju tempat bubur, aku terus memperhatikan Arga dan tanpa sadar aku memegang dadaku lalu tersenyum lebar.

"Jangan buat gue makin suka sama lo dong, Ga" gumamku pada diri sendiri

Tidak lama Arga kembali dengan semangkuk bubur dan air mineral ditangannya

"Makan" ucap Arga, kemudian dia menyimpan tas nya diatas meja dan mengeluarkan buku dari sana.

"Lo gak makan?" Tanyaku heran

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang