Aku meluruskan kaki ku dan membuang nafas perlahan kemudian kuminum air mineral yang tersedia diatas meja. Hari ini sungguh melelahkan,setelah tadi harus tampil teather untuk demo ekskul. Aku menyenderkan badanku dikursi kemudian mengipas-ngipas mukaku menggunakan buku. Pintu kelas terbuka ketika kulihat Daniel teman satu ekskul ku masuk.
"Del,formulir theater di lo kan?" Tanyanya menghampiriku
"Iya,kenapa Dan?"
"Mana sini? Udah ditungguin diruangan osis buat pendaftaran anak baru"
"Ada dikelas gue. Lo ambil aja" aku masih terus mengipasi mukaku dengan buku
"Del,gue mau beresin properti,lagian urusan daftar-daftaran itukan ketua. Lagian males juga kelas lo dilantai dua" Daniel nyengir kearahku yang membuatku mendengus dan langsung berdiri.
"Ck. Gak bisa liat orang nyantai dikit" aku berlalu dan melangkahkan kakiku kelantai dua,dimana kelasku berada.
Aku menaiki tangga dengan cepat-cepat,karna mengingat formulirnya sedang ditunggu. Tapi naas,ketika diundakan terakhir aku terpeleset kalau saja tidak ada tangan yang memegangku dari arah depan.
"Kalo mau lari-larian dilapangan. Bukan ditangga" suaranya sangat berat,ketus dan dingin. Aku mengangkat kepalaku dan seketika mataku melotot sempurna kearahnya.
"Apa melototin gue? Udah ditolong malah dipelototin" ucapnya kearahku.
Aku melepaskan cekalan tangannya di sikuku "pegang-pegang tangan gue. Modus lo ya?!" Aku menunjuk kearahnya dengan memicingkan mataku curiga.
Kulihat dia terkejut,tapi kemudian dia mengatur ekspresi mukanya kembali "oh jadi dengan suudzon kaya gini ya balesan orang yang udah ditolong"
"Jadi situ pamrih? Kayanya kejadian beberapa waktu lalu aja yang lo hampir nyerempet gue,lo gak ada bilang maaf deh"
Dia sempat menatapku tidak percaya,kemudian menggeser badannya melanjutkan langkahnya menuruni tangga.
"IH BURUNG GAGAK NYEBELIN!"
***
"Teather banyak yang daftar gak del?" Tanya Dira kearahku
Aku menyendokkan siomay kedalam mulutku,kemudian menggangguk. Setelah acara pendaftaran tadi kini kami berlima sedang ada dikantin untuk memanjakan perut kami.
"Banyak banget sampe bingung gue seleksinya" ucapku "oh iya kalian balik duluan aja ya,gue bakal balik sore soalnya mau nyeleksi anak baru dulu"
Mereka semua mengangguk tanda mengerti kemudian melanjutkan acara makan kami.
"Gue kesel banget sama si Ojan. Masa tadi diruang osis dia nuduh gue yang ngumpetin hp dia,dih dikira dia gue gak ada kerjaan apa ya" Syifa membuka obrolan kami,dapat kulihat mukanya yang tampak kesal saat menceritakan Ojan atau Fauzan sang wakil ketua osis kami yang anehnya tidak pernah akur dengan sang ketua osis.
"Cintaku bersemi diruang osis" ucap Citra menggoda Syifa
"Ih amit-amit"
"Sekarang amit-amit,ntar imut-imut" Dira tertawa geli melihat tingkah Syifa,aku dan Citra pun ikut tertawa
Ketika tawa kami sudah berhenti dan melanjutkan makan,tiba-tiba Tata langsung tertawa yang membuatku mendelik kearahnya
"Apadeh Ta,tiap ketawa telat mulu"
Tata kembali tertawa,tetapi ketika banyak pasang mata yang melihat kearah meja kami Tata langsung menormalkan ekspresi mukanya.***
Aku mengscrool timeline instagramku dan memberi tanda love ketika menurutku foto itu menarik.