Dua Puluh Tiga

147 22 1
                                    

Aku mengetukkan pulpen ke meja dengan bosan,sudah berapa kali menahan kantuk ketika sedang pelajaran fisika dimulai. Aku mencebikan bibirku kesal karena guru fisika kami menjelaskan hanya yang duduknya didepan saja yang terdengar.
Benar-benar bikin kepala mau meledak.

Bagaimana tidak? Pelajaran pertama adalah matematika dan pelajaran kedua sekarang fisika. Mungkin habis keluar kelas kepalaku akan keluar banyak asap. Aku melihat kesamping ada Tata yang sedang sibuk dengan ponselnya,didepan Syifa yang semangat mencatat rangkuman dipapan tulis dan disebelahnya ada Citra yang sudah menguap berapa kali dengan muka yang sudah kusut.

"Ta." Aku mencolek lengan Tata, Tata menoleh padaku dan menaikkan alisnya bingung

"Apa?"

"Istirahat kapan?"

Belum sempat Tata menjawab suara bel tanda istirahat sudah berbunyi,aku memekik senang dan segera membereskan buku-buku kedalam tas.

"Kantin yok!" Ajak Citra yang sudah beres dari tadi

Aku dan Tata mengangguk

"Tunggu bentar dong,belom beres nih" ucap Syifa masih fokus pada rangkuman dipapan tulis

"Foto aja nanti rangkum dirumah" usul Citra

"Gue ke toilet dulu deh." Aku berjalan meninggalkan mereka

"Janjian di kantin aja" sahut Tata. Aku hanya mengangguk-angguk mengerti.

Belum sampai di toilet,aku melihat dari kejauhan Bintang tengah duduk di kantin sendiri. Dengan cepat aku berjalan menghampiri meja yang sedang Bintang duduki dan tidak jadi untuk membasuh mukaku di toilet.

"Bin." Panggilku. Bintang menoleh dan tersenyum padaku

"Kok sendirian?" Tanpa dipersilahkan duduk aku sudah duduk duluan didepan Bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok sendirian?" Tanpa dipersilahkan duduk aku sudah duduk duluan didepan Bintang

"Pada belum beres ngerangkum yang lain"

"Terus lo udah duluan?"

"Belom, sih" Bintang nyengir lebar padaku, aku hanya memutar mataku

"Lagian bukannya ngerangkum dulu, malah ngibrit ke kantin." Aku berbicara seolah aku adalah orang yang rajin disini, padahal tadi rangkuman fisika yang membuat papan tulis kelas penuh saja aku tidak mencatatnya sedikitpun.

Bintang kembali nyengir. "Gampanglah, nanti gue liat ke yang lain. Yang penting isi perut dulu. Lo mau ini gak?" Tunjuk Bintang pada soto yang sedang dimakannya

Aku menggelengkan kepalaku.

"Lo juga kenapa kesini sendiri? Mana yang lain?"

"Bentar lagi juga nyusul."

"Lo semacam ada ikatan batin gitu bukan sih sama gue? Lo tau aja kalo gue lagi di kantin sendirian." Bintang tertawa setelah mengatakannya. "Atau jangan-jangan lo kangen sama gue?" Lanjut Bintang

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang