-Namanya juga Cinta ya datangnya tiba-tiba, kalo udah direncanakan mah namanya jadwal-
D.I.A
(Dan Inilah Aku)
______________________________________"Eh... Bentar bentar Pa, Jangan ditutup dulu" Ucap Mawar pada satpam sekolah yang hendak menutup gerbang sekolahnya.
"Iya Pa, kan kita belum telat" ucap Aisyah menyambungi.
"Yasudah, Buruan masuk. Sebelum saya tutup nih gerbang" perintah satpam itu tegas.
"Makasih ya Pa" ucap Mawar dan Aisyah bersamaan.
"Iya sanah cepat masuk kelas" perintah satpam itu lagi.
"Eh iyaya" ucap Aisyah gugup.
"Aisyah buruan lari" teriak Mawar yang sudah lebih dulu berlari meninggalkan Aisyah yang berdiri mematung ditempat.
"Mawar tungguin"
"Ih si Mawar larinya cepet banget" ucap Aisyah sambil terengah-engah.
Jarak kelas Aisyah dan gerbang memang jauh. Jadi Aisyah perlu melewati beberapa kelas agar sampai dikelasnya.
Sadar bahwa Mawar sudah tak terlihat, Aisyah semakin mempercepat larinya. Ia tak menghiraukan keadaan sekitar. Langkahnya tergopoh-gopoh menyusul Mawar.
Disisi lain terlihat lelaki yang tengah membawa setumpuk buku paket yang baru saja diambilnya di perpustakaan. Baru selangkah laki-laki itu melewati pintu perpustakaan seorang gadis telah menabrak dan membuat seluruh buku yang dibawanya terjatuh ke lantai.
"Brukk.." (suara buku jatoh ceritanya)
"Awh.. sakit tau" rintih Aisyah.
"Lo yang nabrak, kok lo yang jatoh sih" ucap laki-laki itu kalem.
"Lo lihat buku gue jatoh semua" lanjutnya namun dengan nada sedikit membentak.
Aisyah hanya bisa terdiam dan memegangi kakinya yang sakit, matanya terasa panas dan tak sadar sebulir air menetes di matanya. Tak ingin lelaki itu melihat bahwa ia menangis, Aisyah pun menundukkan kepalanya.
Laki-laki itu sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Aisyah melihat bahwa gadis didepannya ini menangis. Ia merasa bersalah, tak seharusnya tadi ia membentak gadis itu.
"Udah, gak usah nangis. Maafin gue" ucap lelaki itu sambil jongkok dihadapan Aisyah.
"Bukunya aja yang jatoh kaga nangis" ucapnya lagi sambil membereskan buku-buku yang berserakan dilantai.
"Maaf" ucap laki-laki itu lembut.
"Harusnya gue yang minta maaf ke lo" ucap Aisyah tiba-tiba sambil menghapus air matanya.
"Maafin gue, gue tadi buru-buru. Gue takut telat. Gue gak mau dihukum" jelas Aisyah sambil sesenggukan.
"Oh, lo ikut gue aja" ucap laki-laki itu tiba-tiba.
"Kemana?" Tanya Aisyah.
"Udah ikut aja" ucapnya santai sambil berdiri dan berjalan.
Aisyah pun ikut berdiri dan mengikuti langkah lelaki itu. Ia tak paham apa yang direncanakan oleh lelaki itu, ia juga tak mau berburuk sangka tentangnya.
Langkahnya terlihat ragu dan membuat lelaki itu menoleh ke arah Aisyah dan tersenyum kecil.
"Lo kenapa?" Tanyanya.
"Engga papa" jawab Aisyah pelan.
"Oh" respon lelaki itu
"Nama lo siapa?" Ucapnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.I.A || Arsyah [END]
FanfictionDan Inilah aku.... Aku yang selalu gugup tatkala bertemu denganmu Aku yang selalu malu saat berada disampingmu Dan aku yang selalu rindu saat jauh darimu Bibirku memang berkata tidak untuk kita, tapi percayalah.... Disetiap kesendirianku aku tak per...