13. Penyemangat Hidup

3.3K 196 15
                                    

"Memilikimu adalah suatu kebahagiaan untukku, dan mencintaimu adalah suatu anugerah tuhan terindah yang diberikan-Nya untukku"
-Irham Nuran Harir-
D.I.A
( Dan Inilah Aku )
______________________________________

Baru saja Ari dan Aisyah memasuki area sekolah. Mereka sudah menjadi pusat perhatian siswa-siswi karena ini merupakan pemandangan yang mungkin jarang sekali ditemui oleh mereka. Terutama para siswi, mereka merasa iri dengan Aisyah yang bisa berboncengan dengan Ari sang bintang sekolah.

Ari memparkirkan motornya diparkiran sekolah. Terlihat segerombol siswi alay yang dengan sengaja berdiri disamping Ari dan Aisyah hanya untuk bergossip.

"Guys, lihat deh masa si tengil bisa boncengan sama bebeb gue sih"
"Eh Ari dipaksa kali tuh buat boncengin si cewek gak tahu untung itu"
"Iya palingan tuh, bukannya kemaren-kemaren dia nolak Ari yah guys?"
"Huh iya labil banget tuh cewek"

Begitulah komentar pedas para siswi biang gossip sekolah ketika melihat Ari dan Aisyah.

Aisyah yang mendengar gossip itu pun merasa risih dan mulai berjalan cepat meninggalkan Ari yang masih berada diatas motornya.

Dengan cepat Ari segera menyusul langkah Aisyah tanpa memperdulikan gerombolan siswi tadi yang terus saja memanggil-manggil namanya.

"Syah, tungguin gue" teriak Ari.

Aisyah terus saja berlari tanpa memperdulikan Ari yang sedang mengejar dibelakangnya.

"Syahhh" ucap Ari sambil meraih tangan Aisyah.

"Lepass" ucap Aisyah sambil berusaha melepas tangan Ari.

"Syah, lo kenapa sih?" tanya Ari.

Aisyah hanya terdiam menunduk.

"Cuma gara-gara ucapan cewek-cewek tadi, terus lo kaya gini?" tanya Ari lagi.

Aisyah masih tetap diam.

"Syah, gini ya namanya juga hidup, Tuhan yang nentuin, lo yang jalanin, dan orang lain yang ngomentarin" ucap Ari.

"So, gak usah dengerin kata-kata mereka. Ayok ke kelas bareng gue" ucap Ari sambil menggenggam tangan Aisyah.

Seketika hati Aisyah pun luluh mendengar ucapan Ari barusan, bak sumber air dipadang pasir yang menyejukkan. Begitulah sosok Ari dimata Aisyah.

Ari dan Aisyah melangkah bersama menuju kelas mereka. Semakin ramai saja yang melihat mereka berjalan berdua, namun Ari tak menghiraukan itu tetapi Aisyah masih nampak canggung dan menunduk terus-menerus ketika bergandengan dengan Ari. Ari mengantar Aisyah sampai depan kelasnya.

"Syah, belajar yang bener. Gue ke kelas dulu" ucap Ari saat didepan kelas Aisyah.

Ia mengacak rambut Aisyah kecil sambil tersenyum.

"Arii, rambut gue berantakan" ucap Aisyah.

"Nah dari tadi kek, akhirnya ngomong juga. Lebih baik lo ngambek tapi ngomong daripada lo diem" ucap Ari.

"Emang kalo gue diem kenapa?" tanya Aisyah.

"Gue makin kangen sama lo, pengen gue cubit nih pipi gembul lo" ucap Ari sambil mencubit pipi Aisyah pelan.

"Ihh sakit Ari, tau ah. Gue mau masuk" ucap Aisyah kesal.

"Iya, istirahat gue tunggu dikantin" teriak Ari sebelum Aisyah benar- benar masuk kedalam kelasnya.

                                 🍀🍀🍀

Setelah mengantar Aisyah, Ari melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Ia berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah. Namun ditengah perjalanannya ia dihentikan oleh Maurenn.

D.I.A || Arsyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang