14. Egois

3.1K 185 29
                                    

"Keegoisan dalam sebuah hubungan akan menghancurkan hubungan itu sendiri, jika ingin hubungan lo awet potong egois lo jangan potong hubungan lo"
-Aisyah Aqilah-
D.I.A ( Dan Inilah Aku )
_____________________________________

Hari ini pertandingan futsal antar SMA dimulai, semua taktik team peserta sudah dipersiapkan dari hari-hari sebelumnya. Sekolah Ari dkk. menjadi tuan rumah pertandingan futsal yang diadakan tiga hari itu.

Ari dan teamnya berdiri ditepi lapangan sambil melakukan pemanasan. Terlihat team dari SMA lain sudah mulai memadati lapangan, suara gerombolan supporter dari masing-masing team pun sudah terdengar nyaring menambah riuh suasana.

Namun, sedaritadi Ari belum melihat kehadiran sosok Aisyah ditengah-tengah supporter sekolahnya itu. Ia mencemaskan gadis itu, ia tak ingin Aisyah kenapa-napa. Pikirannya kembali melayang memikirkan keberadaan Aisyah sekarang. Hal ini membuat fokus Ari terbagi menjadi dua, antara Futsal dan Aisyah.

"Ri, lo kenapa sih? Kelihatan resah banget?" tanya Ajil.

Ari tak mendengar ucapan Ajil dan masih celingukan mencari-cari Aisyah.

"Zka, si Ari kenapa?" tanya Ajil pada Azka.

"Mana gue tahu Jil, kayanya sih dia kek lagi nyari seseorang gitu" ucap Azka menebak.

"Ah gue tahu, pasti nyari Aisyah" ucap Ajil cepat.

"Ariii" teriak Azka tepat ditelinga Ari.

Bughhh...
Tangan Ari reflek menampar pipi Azka.

"Sakit Ri elahh" ucap Azka sambil mengelus-elus pipinya yang memerah.

"Lo ngagetin gue sih, gak tahu gue lagi cemas apa?" ucap Ari marah.

"Lo daritadi ngelamun makanya gue teriakin biar lo sadar, bentar lagi kita tanding boy" ucap Azka tak kalah kesal.

"Iya gue tahu, lagian kan ini belum tanding" ucap Ari meremehkan.

"Ri, kok lo jadi ngeremehin gini sih!" ucap Azka dengan nada tinggi.

Semua supporter yang sedaritadi riuh sekarang menjadi hening mendengar suara pertengkaran antara Ari dan Azka, dua pentolan futsal sekolah. Team futsal lain pun pada mengalihkan perhatiannya pada Ari dan Azka juga.

"Ngeremehin gimana coba? Gue selalu berjuang yah buat team!" jawab Ari tegas.

"Gak usah ngerasa hebat Ri. Tanpa kekompakan antar pemain, team gak bakalan bisa menang" ucap Azka tajam.

Ari diam mendengar ucapan Azka, dalam hatinya ia membenarkan ucapan Azka barusan. Ia sadar bahwa ia terlalu egois hanya karena memikirkan kepentingan pribadinya saja.

"Udah! Lo berdua ngapa jadi berantem gini sih. Kita itu satu team, harus kompak, harus saling mendukung bukan malah saling adu argumen" ucap Ajil melerai perdebatan mereka.

"Team tanpa kekompakan bagai jam tanpa batu baterai, bisa jalan gak? Bisa ngasih manfaat gak? Gak kan?" ucap Ajil pada Ari dan Azka.

"Begitupula dengan kita, kita itu satu. Harus saling bekerja sama. Lo berdua baikan atau gue pergi sekarang!" ancam Ajil.

"Maafin gue Zka, tadi gue kebawa emosi" ucap Ari sambil mengulurkan tangannya.

"Iya Ri, maafin gue juga" jawab Azka sambil meraih tangan Ari dan memeluk Ari.

"Gitu dong, berpelukan kaya teletubies" ucap Ajil sambil tersenyum.

"Haaa teletubiesnya kurang dua, sini Ajil sama Tio ikut pelukan juga" ucap Azka lebay.

D.I.A || Arsyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang