18. Bertemu Calon Mertua?

3K 159 16
                                    

" Jangan ragu, jika dia telah membuatmu nyaman dan merasakan arti bahagia yang susungguhnya "
-Aisyah Aqilah-
_______________________________

"Lo.. Keterlaluan" ucap Maureen diambang pintu dan mulai masuk menghampiri Aisyah dan Ari.

"Maksud lo apa berdua-duaan disekolah kaya gini hah? Ngerasa laku banget ya lo bisa berduaan bareng pangeran sekolah. Dasar centil!" Ucap Maureen sambil menunjuk-nunjuk Aisyah.

Aisyah hanya terdiam dan takut menatap Maureen yang emosi, sedangkan Ari justru terlihat santai seperti dipantai.

"Gue peringatin ya sama lo, jangan deket-deket sama Ari karena..." Ucap Maureen belum selesai.

"Karena apa?" Potong Ari.

"Ariii.. Ya karena gue cinta sama lo, jadi lo harus cinta sama gue" bentak Maureen.

"Kalo gue cintanya sama Aisyah gimana?" Tanya Ari santai namun menohok hati Maureen.

"Gak, lo gak cocok sama si tengil ini" ucap Maureen makin emosi.

"Terus gue cocoknya sama lo yang lebih tengil dari Aisyah gitu iya?" Tanya Ari lagi.

"What!! Lo dipelet apa sih Ri sama si tengil Aisyah sampe-sampe lo ngomong gitu ke gue. Gue sakit Ri" ucap Maureen mulai melemah.

Ari menatap Maureen sekilas, disana terlukis kekecewaan yang tak bisa Ari artikan. Kemudian ia melirik Aisyah yang masih ketakutan dengan kondisi ini.

"Kalo sakit gak usah dilanjutin, mending berlalu dan jangan ganggu gue sama Aisyah lagi" ucap Ari sambil menatap Maureen.

"Tega ya lo Ri, dasar bangsat!" Ucap Maureen sambil mengambil ancang-ancang untuk segera pergi dari kelas Aisyah.

"Oke, sekarang lo boleh berpaling dari gue tapi suatu saat lo akan berlutut dihadapan gue" ucap Maureen dalam hati saat berlalu dari kelas Aisyah.

"Udah tau bangsat, masih aja dikejar" gumam Ari sendiri karena Maureen sudah pergi dari situ.

Kelas XI IPA 2 mendadak ramai karena perdebatan Maureen dan Aisyah, sebenaranya bukan Aisyah sih karena sedari tadi Aisyah hanya diam justru Ari-lah yang berdebat dengan Maureen.

"Ri, kasihan Maureen. Dia pasti kecewa dan malu banget" ucap Aisyah pelan.

"Gak, dia gak punya malu. Nanti juga dia deket-deket lagi" ucap Ari.

"Tapi Ri, tadi tuh lo keterlaluan sama dia. Gue cewek Ri, sama kaya Maureen. Gue juga tahu apa yang Maureen rasain tadi" ucap Aisyah.

"Dia gak kaya lo Syah, gue udah tahu dia kaya apa" ucap Ari membela ucapannya.

"Pokoknya apapun alasan lo, gue gak suka lo kaya tadi ke cewek manapun. Gue harap lo bisa minta maaf ke Maureen" ucap Aisyah serius.

"Tapi.."

"Lo minta maaf atau gue pergi" ucap Aisyah tegas.

"Iya nanti gue minta maaf" ucap Ari mengalah.

Memang pada dasarnya cowok lah yang harus mengalah. Karena tak ada istilahnya gentleman first, yang ada hanya ladies first.

D.I.A || Arsyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang