19. Ada Apa Dengan Mamih?

2.8K 163 11
                                    

-Percayalah, saat ibumu marah kau akan merasa bersalah meski itu bukan salahmu sekalipun-
- Irham Nuran Harir -
__________________________________________

"Ayo masuk" perintah Ari.

"Kita pake mobil?" Tanya Aisyah kebingungan.

"Iya, ini udah malem. Gue gak mau lo kedinginan kena angin" jawab Ari lembut.

Aisyah menatap Ari sebentar sebelum dirinya masuk ke mobil. Disusul Ari yang berjalan kedepan memutari mobil dan masuk kedalam mobil juga.

Suasana didalam mobil cukup hening saat perjalanan pulang. Dinginnya AC mobil Ari begitu terasa dikulit Aisyah yang hanya dibalut dress dengan bagian atas yang cukup terbuka.

Aisyah menggosok-gosokan kedua tangannya satu sama lain agar tercipta kehangatan walau sekejap dan nantinya dingin lagi. Namun, setidaknya ia merasa sedikit hangat.

Ari yang melihat Aisyah kedinginan pun segera berinisiatif untuk mematikan AC dalam mobil itu.

"Kalo dingin bilang, kan bisa langsung gue matiin AC-nya" ucap Ari memecah keheningan.

"Gak enak ngomongnya, nanti ganggu" jawab Aisyah sambil menatap luar jendela.

"Gak usah sungkan, gue pacar lo Syah bukan orang lain" ucap Ari sedikit keras.

"Iya maaf" jawab Aisyah kemudian.

"Masih dingin?" Tanya Ari lagi.

Aisyah tak menjawab pertanyaan Ari, ia hanya memainkan ujung jarinya dan pandangannya kebawah. Ari menghentikan mobilnya ditepi jalan dengan tiba-tiba.

"Gue gak bawa jaket, pake kemeja gue mau?" Tanya Ari.

Aisyah langsung terkejut dan melihat Ari yang mulai membuka kancing kemejanya satu persatu.

"Gak usah Ari ih" ucap Aisyah.

"Tapi lo kedinginan" ucap Ari.

"Gak, gue gak kedinginan. Cepet pake lagi kemeja lo" perintah Aisyah.

Seumur-umur Aisyah cukup terkejut ia baru saja melihat Ari tanpa pakaian bagian atasnya. Tubuhnya bagus, mungkin karena Ari rajin olahraga atau apalah. Tapi sungguh Aisyah jadi malu sendiri melihat itu.

Aisyah segera menutupi kedua matanya dengan kedua tangannya. Tak berani melihat Ari yang sekarang masih saja menyodorkan kemeja yang tadi ia pakai.

"Ini pake" ucap Ari lagi.

"Gak mau" ucap Aisyah masih dengan kedua matanya yang ia tutup.

"Kenapa gak mau coba?" Tanya Ari.

"Kemeja lo bau, gue gak mau" jawab Aisyah asal.

Ari segera menarik kembali kemeja itu dan menciuminya berkali-kali dari ujung atas sampai ujung bawah. Ia sama sekali tak mencium bau tak sedap dari kemeja itu, justru malah wangi parfum Ari lah yang mendominasi kemeja itu.

"Perasaan gak bau, Wangi gini kok kemeja nya" ucap Ari masih heran.

"Ih pokoknya bau, cepetan dipake lagi" ucap Aisyah.

"Masa bau sih?" Ucap Ari heran dengan Aisyah.

"Yaudah deh, gue pake lagi" ucap Ari sambil memakai kemeja itu lagi.

Aisyah hampir saja tertawa melihat Ari yang begitu percaya dengan ucapan Aisyah. Sebenarnya kemeja yang Ari berikan tadi itu sama sekali tak bau. Malah ia mencium aroma maskulin khas parfum cowok dari kemeja Ari. Tapi ia tak mau jika Ari tak memakai baju saat ini, jadi ia membuat alasan seperti itu.

D.I.A || Arsyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang