06🍂Pasar Malam

2.1K 141 2
                                    

Alvaro terkekeh sinis. "Iya. Dia pacar gue, dan gue engga terima ada yang nyakitin pacar gue," jawab Alvaro.

Adiva membulatkan matanya. Bisa-bisanya ia mengaku sebagai pacar di depan Gisel. Sedangkan Algis, berusaha terlihat biasa saja.

"Salah pacar lo, mata gak dipake!"

Alvaro makin marah mendengar jawaban Gisel.
"Gis, kasi tau pacar lo, supaya belajar tanggung jawab," ucap Alvaro.

"Eh! Apa-apaan lo ngomong gitu sama pacar gue?" Bentak Gisel.

"Inget ya dek, kasi tau pacarnya. Kakak pergi dulu," jawab Alvaro lalu menggenggam tangan Adiva dan pergi darisana.

Algis menatap genggaman tangan mereka dengan datar. Sedangkan Gisel bingung kenapa Alvaro berbicara seperti itu.

"Gis, dia siapa lo?" Tanya Gisel.

Bukannya menjawab pertanyaan Gisel, Algis malah pergi meninggalkannya.

"Ish Algis!" Gisel menghentakan kakinya kesal.

...

Adiva terdiam sendiri di kamarnya. Tadi setelah dari mall, Alvaro mengantarnya pulang. Tadinya mereka ingin makan, namun mood Adiva sudah sangat jelek akibat Gisel.

"Kok bisa sih Algis dapet pacar nenek sihir," gumam Adiva.

LINE!

Algis : 😦

Adiva : ?

Algis : 😔

Adiva : kenapa?

Algis : 😢

Adiva : algis sehat?

Algis : 😭

Adiva : apaan sih!

Algis : :(

Adiva kesal. Jadi ia memutuskan hanya membaca, tidak membalas.

LINE!
LINE!
LINE!
LINE!

Penasaran, Adiva langsung membukanya.

Algis : ad

Algis : iva

Algis : sayang!

Algis : maafin aku :(

Adiva : apaansih gis! Gaje banget

Algis : aku mau minta maaf

Adiva : aku? Dapet virus darimana?

Algis : aku cuma pingin kamu maafin aku

Adiva : maafin apa coba?

Algis : itu, yang di mall tadi

EsperandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang