Entah kenapa, hari ini kelas Adiva terasa sangat panas. Karena sedang freeclass, jadi semua murid bebas
mengipasi dirinya sekuat dan sekeras apapun."Aduh! Panas banget, gila!" Teriak Adiva yang tidak ditanggapi oleh Kikan.
"Ki, panas ini," ucap Adiva tepat di telinga Kikan yang membuat gadis itu terkejut.
"Aduh Div, bisa nggak sih, lo itu ngomongnya jangan langsung dikuping gue? Budek gue lama-lama, tau gak," ucap Kikan ke Adiva.
"Siapa suruh lo cuekin gue!"
"Lo daritadi rusuh banget tau gak? Gue lagi nonton Manu ngelive tau gak?"
"Aish, kebanyakan tau gak lo ah!"
"Sstt, diem lo! Gue mau fokus ini!"
Karena terlalu kesal panda Kikan, Adiva memutuskan untuk pulang duluan. Lagipula hari ini free class sampai pulang, jadi tidak mungkin Adiva merugi jika pulang duluan.
Adiva berjalan menuju gerbang sekolah, lalu berjalan meninggalkan sekolah dengan naik bus. Tiba-tiba, ada suara notifikasi dari aplikasi LINE.
Alvaro : bolos!
Adiva berdecak pelan membaca pesan dari Alvaro. "Nih orang, anak kuliahan apa cenanyang sih?" Gumam Adiva pelan.
Adiva : apasih
Tidak sampai menunggu lama, balasan Alvaro langsung masuk.
Alvaro : dasar anak nakal!
Adiva : apaan coba var?
Alvaro : lola banget sih lo, gue bilang kalau lo itu cewek nakal yang ninggalin sekolah naik bus
Adiva terkejut membaca balasan Alvaro yang satu ini, segera ia menoleh ke segala sudut di dalam bus.
Alvaro : udah, nggak usah nyari-nyari gue, gue nggak ada kok di dalem bus
Adiva : siapa coba yang nyariin?
"Ya lo lah!"
Mendengar suara yang sangat dekat dengannya, Adiva segera menoleh.
"ALVARO?" Teriakan Adiva mengundang tatapan bingung dari penumpang lainnya yang membuat Adiva malu sendiri.
"Lo ngapain sih pake teriak-teriak? Bikin malu aja," ucap Alvaro enteng.
"Ini semua salah lo tau gak?!" Bentak Adiva kesal lalu menoleh kearah jendela, supaya tidak melihat wajah Alvaro yang menurutnya sangat mengesalkan hari ini.
"Cup, cup, Diva ngambek ya?" Rayu Alvaro setelah sadar jika gadis yang sedang duduk disampingnya ini sedang ngambek.
"Adiva, noleh dong, jangan ngambek-ngambek lagi deh, nanti gue beliin eskrim."
Adiva masih menolak untuk menoleh. Sampai bus berhenti, Adiva langsung turun darisana tanpa menghiraukan Alvaro. Ternyata, tanpa Adiva sadari, Alvaro juga ikut turun dan mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Esperando
Teen Fiction𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘻𝘰𝘯𝘦. 𝘉𝘦𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘪𝘩𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱. 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘥𝘦�...