08🍂Taruhan

2.1K 136 0
                                    


Suara gaduh dari panci yang didalamnya berisi air mendidih membuat Alvaro terbangun dari tidur singkatnya.

"Untung airya engga habis," gumam Alvaro pelan.

Setelah itu dengan cekatan Alvaro memotong bungkus mie, memasukan mienya kedalam panci, membuka bumbu, menaruhnya dimangkok, memotong sayuran, lalu dimasukannya ke dalam panci, setelah itu ia mengaduk mie didalam panci agar cepat matang. Setelah matang, Alvaro menuangkannya kedalam mangkok lalu dengan cepat melahap mie tersebut di meja makan.

"Bang!"

Alvaro mengehentikan kunyahannya. Dengan gerakan slowmotion, dia menengok kearah pintu masuk dapur.

"Duh!" Gumam Alvaro dalam hati.

Alvaro melanjutkan suapannya tanpa memperdulikan Algis yang sudah berjalan kearahnya.

"Ish budek, dipanggil juga," ucap Algis.

"Ngapain Gis?" Tanya Alvaro.

"Mmm, gimana bilangnya ya?"

Sekarang Alvaro sudah memusatkan perhatiannya pada adik laki-lakinya itu.

"Apaan? Ngomong aja, berasa punya adek cewek gue," kekeh Alvaro.

"Sialan!"

"Bang,"

"Apaan?"

"Minta mienya dong!"

Jederrrr.

Ini lebih parah dari apapun. Alvaro kira Algis akan meminjam motor atau barangnya yang lain. Tapi ini, Algis ingin meminta mienya, mie yang menurut Alvaro tidak boleh diminta.

"Gak boleh!"

"Ayo dong kak, minta, gue kan juga laper," rengek Algis.

"Engga! Sekali engga ya engga! Ganggu aja."

Alvaro dengan cepat beranjak dari dapur lalu berjalan kearah ruang depan. Disana ia menyantap mie sambil menonton televisi. Alvaro tak sadar kalau sekarang Algis sudah duduk tepat disampingnya.

"Abang jahat, Algis laporin ke bunda, biar tau rasa," ucap Algis berapi-api.

Alvaro yang mendengarnya langsung menatap Algis dengan horror. "Dasar adek cewek, kerjaannya cuma ngadu," ejek Alvaro pada Algis.

"Sialan!" Ucap Algis lalu meninju lengan Alvaro.

"Auh," ringis Alvaro merasakan lengannya yang nyut-nyutan.

Setelah itu keadaannya hening. Alvaro masih fokus memakan mienya, sedangkan Algis terfokus pada ponselnya.

LINE!

Gisel say : sayang😙

Algis : knp say?

Gisel say : cuek banget astaga

Algis : iyaiya, kenapa sayangku, cintaku, hidupku, nafasku?

EsperandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang