My Lovely Guest [END]

Dua Tiga - Surat-surat Rio

Dear Audy...

Ini pertama kalinya gue nulis ini sejak kepergian gue. Sumpah ini tulisan tangan gue. Sueerrr... nggak boong. Kayaknya mulai sekarang gue harus manggil lo dengan kata "kamu", lo nggak pengen nanya kenapa? ya, sejak kecelakaan yang nimpa kamu waktu itu. Saat itu aku panik dan serasa mau gila liat kamu koma. Seminggu aku nungguin kamu, berharap supaya kamu cepet sadar... maaf, maaf aku pergi tanpa pamit. Maaf... karena aku, kamu jadi dapet kecelakaan. Aku ngerasa bersalah banget, Dy.. sumpah.

Maaf... selama ini aku boong sama kamu. Kamu nggak jatuh cinta sendirian. Sejak kecil aku nunggu buat bisa ketemu kamu. Maaf.. kita ketemu dalam keadaan
yang nggak memungkinkan. Maaf.. karena aku, kamu hampir mati. Dan karena itulah alasan aku harus pergi. Aku nggak mau bikin kamu celaka.
Percayalah, Audy.. kamu malaikatku sejak kita masih kecil.

Ttd,
Mercurio

Audy memejamkan matanya sesaat. Airmatanya seketika jatuh menimpa kertas yang saat ini digenggamnya. Dadanya terasa sesak membaca rentetan tulisan tangan itu. Kirei ternyata benar, dia tidak berbohong bahwa mereka selalu ada di rumah sakit ketika dirinya tengah koma.
Amplop kedua masih menunggu untuk dibukanya. Audy memungutnya.

Dear Audy...

Surat kedua dariku, semoga kamu nggak bosen bacanya karena masih banyak yang mau aku ceritain di sini. Oh iya aku ninggalin sebotol cairan sabun buat kamu bikin gelembung. Dulu kamu suka banget..
Dy, sekali lagi maaf, aku cuma mau jujur sama kamu. Hanata Kirei sebenernya adalah adik tiriku. Maaf, selama ini aku udah boongin kamu. Kamu harus tau aku lakuin ini semua karena aku nggak mau nyaikitin kamu. Kamu boleh bilang aku pengecut, pecundang. Aku cuma takut, kalo aku berharap, aku malah kehilangan kamu. Hubungan kita nggak bakalan berhasil, Dy. Aku bakalan mati. Aku terlalu takut kalo kita bersama, aku malah nggak mau mati. Sedangkan aku pengen nerima kematianku dengan ikhlas. Maaf... aku terlalu pengecut ngakuin ini lewat surat.