BAB 11

401 30 0
                                    

Pagi ini, Melisa baru saja datang, hendak menuju kelas. Tapi belum apa-apa, sudah ada hal aneh yang dirasakannya. Ia merasa setiap ia jalan, orang-orang di sekelilingnya selalu berbisik-bisik. Memang tak semua sih, dan bisa saja itu Cuma perasaan Melisa. Tapi, Melisa yakin, entah kenapa ia merasa ada oknum-oknum yang membicarakannya.

Dengan kebingungan, sambil terus menelurusi lorong menuju kelas, Melisa menatap orang-orang di sekelilingnya satu persatu. Ya...tidak salah lagi, kalau mereka semua senyum-senyum melihatnya.

"Ih, apaan sih?" Dengan bingung, Melisa coba menanyakannya ke Joni, anak kelas lain yang kebetulan ia kenal, dan kebetulan juga ada di sana. "Eh, ada apa sih?" tanyanya. Joni adalah cowok penggila gosip. Melisa sih kurang tahu cowok itu bisa dapat gosip darimana dan bagaimana, tapi yang pasti ia selalu update berita apa saja di sekolah ini. Sebelum satu sekolah tahu, ia pasti sudah tahu duluan! Nggak salah kalau Melisa memilihnya untuk dikorek-korek.

Senyum Joni yang simpul membuat Melisa makin curiga. Apalagi setelah cowok itu berkata, "Masa nggak tahu sih, Mel..."

Melisa menggeleng, semakin bingung. "Ada apaan, sih?"

"Ah, masa sih, lo nggak tahu? Padahal sudah banyak yang tahu, loh."

"Aduh! Udah deh, lo pakai muter-muter lagi!" gerutu Melisa sebal dengan tingkah Joni. "Ya apaan? Gue benar-benar nggak tahu! Nggak ada hubungannya sama gue kan?" tanyanya mulai curiga.

"Lo mau tahu?" Ferdy, teman Joni, buru-buru nimbrung.

Melisa mengangguk mengiyakan.

"Info nggak ada yang gratis, Man......"

Melisa langsung melotot segalak-galaknya.

"Zaman sekarang tuh ya..." kata-kata Ferdy terputus setelah dipelototin oleh Melisa. "Oke-oke...gratis!" Ferdy merengut. "Gini....eh, Mel... dengar-dengar lo sekarang pacaran sama Drummer Band 'The Gentle' itu ya?"

"Cieeeeee!" sambung Joni dengan mimik usil. "Suiitt suiitt..! PJ (pajak jadian), dong! Traktir, traktir.."

"Apa!?" Melisa terbelalak kaget mendengarnya. "Siapa yang lo maksud? Gue?" Melisa menunjuk diri sendiri, untuk mempertegas ulang kalau yang diceritakan Ferdy tadi itu adalah mengenai dirinya. Kali saja ia salah dengar, kan.

"Iya, elo. Eh, gila... nggak nyangka elo berdua bakal jadian, sumpah.." ucap Ferdy serius.

"Wait..wait!" sanggah Melisa cepat. "Jadian? Gue? Sama siapa, sih?"

"Yahh... nanya lagi dia," gerutu Joni, mulai merasa tak lucu dengan ketelmian Melisa.

"Eh, gue serius nih, gue nggak tahu apa-apa! Jadian sama siapa, sih? Kapan pacarannya? Ditembaknya aja, kagak tahu kapan... Siapa yang bilang?"

"Ya... salah satu personel 'The Gentle'. Pokoknya, gitu deh gosip yang beredar. Untuk jelasnya, elo baca aja tuh yang ditempel di mading." Setelah menunjuk ke arah tempat mading berada, dengan santai Ferdy dan Joni pergi meninggalkan Melisa yang kebingungan sendiri.

Melisa menggigit jari, bingung. "Hah? Drummer Band 'The Gentle'? Siapa ya....?" Melisa sibuk berpikir keras. Sebentar, the Gentle ini siapa? Band? Drummernya... siapa?

Melisa bergegas mengambil langkah panjang menuju aula, tempat dimana mading berada. Jadi, sebelum masuk ke aula, orang bisa melihat sederetan mading, karya anak jurnalistik dan murid-murid di sekolah ini.

Mata Melisa langsung jelajatan mencari-cari tulisan yang dimaksud Ferdy dan Joni. Belum tentu berupa tulisan, sih.. tapi kalau ditempel di mading ya biasanya berupa tulisan. Setelah agak lama, Melisa baru menyadari ada artikel yang memang baru banget ditempel, terlihat dari tanggalnya yang tertanda hari ini. Itu adalah wawancara mading dengan anak band sekolah mereka, yakni The Gentle. Band ini baru saja resmi dibentuk, makanya harus menjadi object utama artikel mading minggu ini.

Sakura Lover (COMPLETED) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang