BAB 16

545 34 1
                                    

Melisa berjalan santai sepanjang lorong, memegangi kedua tali ranselnya dengan senyum angkuh kemenangan. Ya, ia sadar sekarang, semua orang sedang menatapnya dan berbisik-bisik (lagi dan lagi) membicarakan dirinya. Tapi, kali ini ia justru senang, karena berarti semua orang sudah menonton video yang ia buat dan upload di internet. Malah ia tidak menyangka kalau akan secepat ini.... satu sekolah kembali heboh. Bukan karena gosip lagi, melainkan sebuah video yang diunggah Melisa di websitenya (alias website tugas kelompoknya). Video berdurasi hampir 3 menit itu sudah ditonton ribuan kali karena sudah diunggah sejak semalam, dan karena lagi dan lagi ada yang membagikannya di facebook.

"Halo.." sapa Melisa begitu video itu dimulai. Di sebelahnya, seperti biasa ada Widya dan Renni, kali ini dengan formasi Widya di tengah, di antara Renni dan Melisa.

"Hai!" Widya melambaikan tangan sekilas ke kamera. "Kita kembali lagi di video edisi Sakura yang ke..." Gadis itu nampak lupa. Ia memandang dua sahabatnya bergantian.

"Ketiga," sambung Renni.

"Oh iya, yang ketiga! Yaitu bersama kami..." Widya mengangkat kedua tangannya menuju ke arah Melisa yang di sebelah kanannya.

"Thirsa MeliSA" sahut gadis itu, seperti biasa menyebutkan namanya setiap di pembukaan awal video.

"Dan gue, Widya KUmala," sambung Widya sambil menunjuk dirinya sendiri. "Dan.."

"Renni Anggraini," sambung Renni kalem.

"Yak! Trus... kali ini kita mau ngapain ya??" Widya nyengir sendiri, kembali mandang dua sahabatnya.

Melisa berdehem, daritadi nampak sama sekali tidak tersenyum. "Khusus saya pribadi," ia menatap serius ke kamera. "saya minta maaf saja karena selama seminggu ini tak ada mengupdate isi website page pribadi saya. Karena itu lah akhirnya saya membuat video ini dan menguploadnya, karena saya sama sekali blank, bingung mau ngisi atau nulis apaan, jadi saya bikin video lagi aja bersama dua sahabat saya, kebetulan mereka saat ini lagi di rumah. Video ini direkam, saat ini, hari Sabtu sore, jam..." Melisa nampak memandang sedikit ke suatu arah, sepertinya melihat jam di laptop. "jam 5 sore. Tepatnya sih pukul 4 lewat 59 menit. Ya, 1 menit lagi pas jam 5 sore kan?"

Widya terkikik geli, seraya menyikut lengan Melisa. "Detail banget sih lo.."

"Dan.. gue nggak tahu sih mau ngomong apaan di video ini.." Melisa nampak terkontaminasi Widya, kembali memakai 'gue' untuk kata ganti dirinya. "Sama sekali nggak mood gue sebenarnya buat ngomong." Melisa kemudian memandang dua sahabatnya yang hanya diam menantikan apa yang akan diucapkan Melisa, karena bagaimanapun, walau judulnya video edisi Sakura, tetap saja yang punya kepentingan kan Melisa. Video ini kan untuk websitenya, jadi Renni dan Widya tak punya hak untuk mengambil alih bicara apapun tanpa mandat dari siempunya. Kalau Melisa nampak sangat jelas sedang tak mood bicara begini, apalagi tak tahu mau bahas apa, mereka ya Cuma bisa diam. Posisi mereka di sini kan Cuma 'pengramai' saja, partisipan lah mungkin bisa dibilang.

Melisa kembali menghadap kamera, sepertinya sudah tahu apa yang mauu ia katakan. "Oh iya.. akhir-akhir ini banyak beredar gosip-gosip miring atau yang nggak tahu deh, fakta,... Kalau ada yang bilang,.. hm,.. seorang OKNUM, atau buat kita.. buat gue lebih tepatnya sih, COWOK yang nggak bertanggung jawab! Dan tidak mau mengakui kebohongannya! Kelicikannya!" tandas Melisa tegas. "Dan mengalihkannya dengan cara berbohong!"

Renni dan Melisa hanya mengangguk saja di tempat setiap di akhir intonasi 'seru' Melisa, menyetujui setiap apapun yang cewek itu katakan.

"Dan semua, tanda kutip," Melisa mengangkat dua tangannya yang membentuk dua jari yang masing-masing digerakkan. "'dosa-dosa' yang dia lakukan dilimpahkan ke sang korban!" Melisa langsung menatap sinis ke kamera. "Please ya, don't do that deh, boy! Kalau elo memang lelaki sejati, cowok gentle, elo nggak bakal ngelakuin hal pecundang kayak gitu!"

Sakura Lover (COMPLETED) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang