27. Take Care Of You

2.4K 134 4
                                    

Play: Lego House - Ed Sheeran



♬♬♬



Nyatanya, keesokan harinya, Licia tidak bisa bertemu dengan Shane. Cowok itu masih sakit. Dan, sekarang dia akan menjenguknya. Seharusnya Licia pergi bersama dengan teman-teman Shane tadi saat pulang sekolah. Tetapi, tiba-tiba saja Stella meminta semua anak klub musik berkumpul. Jadilah, Licia baru bisa menjenguk Shane setelah urusan klub-nya selesai.

"Iya, katanya sih sama yang lebih muda."

"Pantesan gue gak pernah lihat mereka barengan."

"Kasian ya Regan, pantesan aja akhir-akhir ini dia jadi murung. Ternyata dia enggak bahagia."

Seseorang menepuk bahu Licia. Cewek itu menoleh dan menemukan Stella. "Belum pulang?" tanya Stella.

"Belum," jawab Licia seraya menundukkan kepalanya. Dia masih memikirkan obrolan teman-teman satu klubnya tadi.

Hari ini Geranion kembali di buat heboh. Berita mengenai istri ketua dewan yang selingkuh sedang menjadi topik yang hangat di masyarakat.

Seorang paparazi menangkap Darlena yang masuk ke hotel dan jalan bersama dengan seseorang yang berumur tidak jauh dengan umur anaknya.

Atas kasus ini, Darlena dan Arta terancam cerai. Apalagi setelah di ketahui kalau Arta dan Darlena sudah lama pisah ranjang, bahkan pisah rumah.

Seharian ini, tidak ada yang berani mendekati Regan. Semua orang sebisa mungkin menghindari Regan. Bahkan beberapa anggota Treasure juga melakukannya.

Entah kenapa alasannya mereka melakukan hal itu, padahal Licia rasa, saat ini Regan justru sedang membutuhkan teman-temannya.

Mereka seharusnya menyemangati Regan. Bukannya mendorong Regan menjauh.

"Kak Stel," panggil Licia.

"Ya?"

"Menurut kak Stella, Regan bakalan baik-baik aja?"

Kening Stella mengerut bingung. Dia tidak mengerti mengapa Licia menanyakan hal ini. "Entahlah. Memangnya kenapa? Kenapa lo perduli sama Regan? Padahal diakan sering banget jahatin elo?"

"Walau gimanapun Regan itu tetep temen gue. Dia memang nyebelin. Tapi, dia tetep manusia. Sama kayak kita. Jadi, gue peduli sama dia."

Mendengar jawaban Licia, Stella tersenyum. Ternyata apa yang Kenneth ceritakan mengenai Licia dulu, benar adanya. Cewek ini memang spesial. Dia sangat baik.

Mengingat Kenneth, ah, sudah berapa lama mereka tidak bertegur sapa? Apa cowok itu masih marah dengannya?

Di depan gerbang, Licia dan Stella berpisah. Stella pergi ke arah halte bus, sementara Licia langsung naik ke atas motor ojek pesanannya.

Selama di perjalanan, Licia tidak berhenti memikirkan Regan. Entah mengapa, dia merasa khawatir pada cowok itu.

Go-jek yang di tumpanginya sampai di depan sebuah rumah minimalis berwarna coklat susu. Di depan rumah itu berdiri sebuah papan bertuliskan House Five yang menancap di atas tanah berumput. Licia membuka helm yang ia gunakan dan memberikannya pada si driver Go-jek. Setelah memberikan ongkos pada driver, Licia berjalan ke arah rumah itu.

Tidak ada satpam yang menjaga rumah itu. Hanya ada tanaman yang menghiasi pekarangan rumah bergaya modern-klasik itu. Licia membuka pagar berwarna hitam yang tingginya melebihi dirinya. Ia kemudian menapaki jalan batu dan menaiki anak tangga sebelum menekan bel rumah.

Perfect Imperfection [bullyingstorry1] COMPLETED #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang