40. Finding Licia

2.2K 134 7
                                    

Playing: I Almost Do - Taylor Swift

♬♬♬

Acara hari ini adalah Adventure of Island. Semua murid kelas 10 yang mengikuti camping, di bagi menjadi 10 kelompok. Licia harus menelan kekecewaan saat tahu kalau dirinya tidak satu kelompok dengan teman-temannya. Tetapi, dia masih bersyukur. Karena, setidaknya ada Caitlyn disana.

Dengan kedua tangan yang memegang peta, Licia berjalan bersama dengan kelompoknya. Para cowok langsung merapatkan badan mereka mendekati Caitlyn. Mungkin di pikiran mereka, kapan lagi bisa sedekat ini dengan cewek paling cantik di angkatan mereka?

Mereka terus saja mencari perhatian Caitlyn tanpa tahu kalau di belakang mereka, Licia menatap semua cowok itu dengan tatatapan lasernya. Dia merasa kasihan pada Caitlyn. Sepupunya itu pasti sangat tidak nyaman berada di sekitar cowok-cowok
genit itu.

Tapi, dia bisa menyembunyikan ketidak nyamanannya itu melalui sikap santai yang di tunjukannya. Caitlyn memang pandai bergaul. Dia adalah orang yang menyenangkan. Maka dari itu, sedari dulu dia sudah banyak di gemari orang-orang. Apalagi di tambah dengan paras cantiknya. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta dengannya.

Sepanjang Licia berjalan, dia terus di buat takjub dengan pemandangan hutan yang sangat indah. Udara segar masuk melalui rongga hidungnya, membuat dia merasa betah berlama-lama berada di udara terbuka seperti ini.

Licia berjengit kaget saat di sadarinya kalau dia terpisah dari rombongannya. Panik, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah. Berharap dia akan menemukan seseorang. Tapi, apa daya, di sekelilingnya hanya ada pepohonan yang menjulang
tinggi.

Kini, rasa takut mulai menghampirinya. Teringat olehnya tentang sosok peneror yang akhir-akhir ini selalu mengikutinya kemanapun dirinya pergi.

Mencoba untuk menghilangkan perasaan takutnya, Licia mengembalikan fokusnya pada peta di tangannya. Sekarang, tidak ada waktu untuk mengeluh atau merasa takut. Licia harus menemukan jalan keluar. Atau dia akan terjebak di dalam hutan ini dan entah kapan dia akan bisa keluar.

Peta menunjukan kalau setelah ini, Licia harus belok ke kanan. Mengacu pada peta, Licia berjalan mengikuti kemana peta mengarahkan. Seharusnya setelah ini ada tanda X seperti yang di gambarkan pada peta. Tapi, entah mengapa, Licia tidak menemukan tanda itu.

Yang di temuinya saat ini justru sebuah jurang yang terlihat begitu menyeramkan untuknya. Sesaat, Licia diam. Dia berfikir. Apa mungkin harta karun itu ada di bawah sana? Ya, mungkin saja. Karena, peta ini tidak mungkin salah.

Para panitia sudah melakukan survei sebelum mereka mengadakan acara ini. Jadi, sudah dapat di pastikan kalau arah peta ini pasti akurat.

Dengan langkah yang sangat berhati-hati, Licia berjalan mendekati jurang. Tangannya memegang sebuah batu untuk di gunakannya sebagai pegangan. Licia menjulurkan satu kakinya kebawah untuk mencari tanda X yang di maksud dalam peta.

"Long time no see Licia," ucap suara dari belakangnya. Licia menolehkan kepalanya panik. Dan, beberapa meter di depannya, berdiri sesosok cowok berpakaian serba hitam dengan topeng burung rajawali yang menutupi wajahnya.

"Lo siapa?" tanya Licia ketakutan.

"Gue?" orang itu menunjuk dirinya sendiri. "Gue adalah malaikat maut lo!"

Perfect Imperfection [bullyingstorry1] COMPLETED #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang