23. Pengakuan Erick

2.4K 142 1
                                    

Play: Dewa 19 - Pupus

♪♪♪

Licia kira, saat dia turun dari panggung, teman-temannya akan mengikutinya juga. Tapi, ternyata tidak.

Kening Licia mengerut saat di lihatnya ketiga temannya mulai kembali mengambil posisi. Tidak ada yang berbeda. Matt masih dengan drum, Thom dengan bass, dan Erick dengan gitarnya.

Semuanya masih sama. Yang berbeda hanyalah, tidak ada Licia di sana. Dan posisi vokalis yang biasanya di pegang oleh Licia, kali ini di gantikan oleh Erick.

Seseorang menarik bahunya. Saat Licia menolehkan kepalanya, dia mendapati Shane berada di sebelahnya. Cowok itu mengecup kepalanya, kemudian bibirnya beralih ke arah telinga Licia. Membisikkan sesuatu.

"You really so cool babe."

Badan Licia bergelinjang saat kata-kata itu keluar dari bibir Shane. Dia menaikkan matanya memandang Shane. Tapi, itu tak bertahan lama karena detik berikutnya, Licia menundukkan kepalanya. Dia malu. Bahkan rona merah sudah mulai menghiasi pipinya.

Shane baru saja akan kembali menggoda Licia sampai suara deheman seseorang terdengar. Mengalihkan pandangannya dari heels silver miliknya, mata Licia kembali naik. Kali ini menatap panggung. Tempat di mana ketiga
teman-temannya berada.

"Kemarin ada seorang cewek yang nanya sama gue tentang siapa orang gue sukai." Erick menghela nafasnya. "Orang itu ada disini. Berkumpul bersama dengan kalian. Dia enggak tau kalau gue suka sama dia. Selama ini dia cuman anggap gue sebagai sahabatnya."

Deggg! Entah mengapa Licia merasa kalau orang yang di bicarakan Erick adalah,

"Benar, orang itu adalah lo Licia. Lo orang yang gue cintai."

Semua orang mulai berbisik-bisik. Mereka mulai bergosip. Licia sendiri, entah bagaimana keadaannya. Yang jelas, dia merasa sangat terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Erick menyukainya.

Jadi, perkataan Matthew dan Thomas yang mengatakannya tidak peka adalah ini? Karena dia tidak sadar kalau dengan jadiannya dia dengan Shane, dia sudah menyakiti hati Erick.

Orang-orang baru menghentikkan ocehan mereka saat suara musik terdengar dari arah panggung.

Aku tak mengerti, apa yang kurasa
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
Meski kau takkan pernah tau
Aku persembahkan hidupku untukmu
Telah ku relakan, hatiku padamu
Namun kau masih bisu, diam seribu bahasa
Dan hati kecilku bicara

Dada Licia berdetak begitu cepat saat di lihatnya mata Erick menatap ke arahnya. Bukan hanya Erick yang menatapnya. Tetapi,
semua orang yang melihat Erick menatap seseorangpun, ikut mengalihkan pandangan mereka pada Licia.

Termasuk juga Shane. Tanpa sadar cowok itu mengepalkan kedua tangannya. Matanya menatap tajam sosok laki-laki yang sedang bernyanyi di atas panggung.

Reff :
Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk sluruh hatiku
Semoga aku akan memahami sisi hatimu yang beku
Semoga akan datang keajaiban hingga
kaupun mau
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
Meski kau takkan pernah tau

Walaupun lagu sudah selesai, tapi Erick masih diam di atas panggung. Matanya menatap Licia yang juga menatapnya tak percaya. Sinar matanya menyiratkan rasa terluka.

Tanpa sadar, setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Licia melepaskan tangannya dari Shane. Dia berlari keluar dari ruangan yang mendadak menjadi sunyi, di susul dengan Erick.

Perfect Imperfection [bullyingstorry1] COMPLETED #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang