33. Regan's Story

2.3K 143 6
                                    

Play: The Only Exception - Paramore (Sam Tsui , KHS cover)

♬♬♬

Sudah seminggu berlalu sejak tes pertama selesai. Hari ini, semua murid Geranion menunggu hasil pengumuman tes yang akan di umumkan. Licia benar-benar berdebar. Karena pengumuman ini adalah tentang hidup dan matinya. Kalau sampai dia mendapatkan nilai yang kecil, maka Lèo akan marah.

Bersama dengan Erick, Thomas, dan Matthew, Licia pergi menuju ke papan pengumuman. Sudah ada banyak orang di sana. Dan, ketika Licia lewat, semuanya menyingkir sambil berbisik.

Licia mencari namanya di nomor pertengahan. Tapi, tidak ada namanya di sana. Lalu, sambil berharap, dia mencari namanya di nomor paling atas. Dan, matanya membulat dengan sempurna saat melihat namanya bersanding dengan nomor 3.

"Gue ranking 3?" tanyanya lebih tepatnya pada dirinya sendiri. "Serius?"

"Hasil sogok tuh pasti!" teriak seseorang di belakangnya.

"Enggak mungkin, diakan enggak mampu. Mana mungkin dia nyogok!"

"Pasti ngegoda anggota dewan, diakan murahan!"

"Wooo." semuanya menyoraki.

"Diem lo semua bangsat!" teriak Matthew.

"Matt, kenapa juga lo belain dia? Heran, cewek murahan kayak dia masih aja lo temenin."

"Iya, gue tau, dia bisa ranking juga pasti hasil dari ngajak tidur anggota dewan!"

"Alah! Udah kecium bau busuk lo!"

Licia tidak tahan lagi mendengar semua ocehan orang-orang itu, dia berjalan pergi meninggalkan kerumunan orang-orang yang membullynya itu dengan di iringi sorakan. Hatinya sakit di sebut sebagai wanita murahan. Orang-orang selalu menilai dirinya buruk. Padahal, mereka sama sekali tak mengenalnya.

"Lo semua dasar biang gosip tau gak!" Matthew marah.

"Dasar kaum sirik!" cerca Thomas.

"Kalian enggak kenal sama Licia, tapi berani-beraninya nge judge dia dengan alasan tanpa bukti!" ucap Erick tajam. "Kalau kalian tau yang sebenarnya, gue yakin mulut-mulut besar kalian akan bungkam!"

Lantas, ketiga orang itu pergi menyusul Licia. Seseorang menggebrak meja, membuat semua orang yang berada disana terkejut. Orang itu menatap semua orang dengan tatapan tajam.

"Sampai ada yang ngejelek-jelekin Licia lagi, orang itu akan berhadapan dengan gue!"

Semua orang meneguk ludah mereka. Bersama dengan teman-temannya, orang itu lantas pergi. Meninggalkan orang-orang yang mulai berbisik. Mulai menggosip dengan topik yang baru.

Dasar manusia, ckckckck.

♪♪♪

"Jadi ini tujuan lo ngedeketin Regan?" tanya sebuah suara. Licia menatap cermin di depannya tajam. Disana, bukan hanya ada bayangan dirinya. Tapi juga satu sosok lain yang berdiri bersama dengan dua antek-anteknya.

"Apa maksud lo?"

Yuri berjalan mendekati Licia. Dia membelai rambut Licia. Memelintirnya, memainkannya dengan maksud mengintimidasi. "Maksud gue," belaian itu, lantas berubah menjadi jambakan. Licia meringis. Tapi, tak sampai berteriak. Walaupun Yuri menarik rambutnya sangat kencang. "Lo sengaja ngedeketin Regan demi nilai lokan? Ngaku lo!"

Perfect Imperfection [bullyingstorry1] COMPLETED #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang