Pertemuan

170 17 2
                                    

   Baru saja bel istirahat berbunyi. Amor, Vika, dan Vivi langsung pergi ke kantin. Baru saja sampai di kantin, semua pasang mata tertuju pada Amor, pasalnya memang wajah dan tangan Amor tedapat lebam dan tubuh Amor yang banyak memar.

  " Tuh kan cewek yang deket ama pacar gw, kenapa tuh muka? "

  " sukurin tuh cewek, siapa suruh deketin imam gw "

  " kasian ya dia, pasti sakit itu mukanya "

" siapa ya yang tega ngelakuin itu"

   Kurang lebih seperti itu lah bisikan bisikan yang ada di kantin.

   Tak lama kemudian Vito and the geng datang. Tapi, Reza, Vito, Ray, dan Kevin duduk di meja lain.

  " Za ayo gabung sama Vika " ajak Farhan.

  " Gk " balas Reza.

  " Yaudah kalian gabung aja, biar gw disini sama Reza " ucap Vito.

   Akhirnya Farhan, Kiko, dan Tio gabung dengan Amor.

Meja Amor

  " OMG Amooor wajah lo kenapa? " Kiko histeris lebay saat melihat Amor.

  " Nggak papa " balas Amor.

  " Pasti sakit ya " sambung Tio.

  " Yaiyalah namanya juga lebam " saut Vivi sewot.

  " Loh gw nggak nanya sama lo ya, kok kesan nya pengen gw tanya ya? " ucap Tio.

  " Apaan sih GJ " balas Vivi.

   Tanpa Amor sadari Farhan memfoto dirinya, dan mengirimkan pada Vito.

-----
Ting

   Vito terkejut saat melihat wajah Amor dari foto.

  " Eh wajah sama tangan Amor lebam " ucap Vito. " Trus banyak memar memar " sambungnya lagi.

  " Eh iya " balas Kevin setelah melihat foto Amor.

  " Kasian ya, pasti itu sakit " sambung Ray.

  " Yaiyalah " saut Vito.

   Sementara Reza dari tadi hanya ngelamun, bahkan Reza seperti tak peduli pada Amor.

  " Za, lo tuh kenapa sih? Dulu kalo bahas Amor..lo selalu seneng. Tapi semenjak lo bertemu sama mantan lo, lo lebih sering ngelamun dan nggak peduli sama Amor " ucap Vito. Reza hanya bergeming.

  " Za..lo itu masih suka kan sama mantan lo " ucap Vito. Sedangkan Ray dan Kevin hanya menonton pertengkaran antar saudara ini.

   Lagi lagi Reza bergeming.

  " Jangan nyakitin hati lo hanya karna orang yang nggak peduli pada lo " akhir Vito sambil meninggalkan kantin.

-------------
   Saat ini Amor sedang masak untuk makan malam. Saat Amor mengambil piring tiba tiba dia pingsan.

Byurrrr

  " He...lo pikir dengan cara pura pura pingsan gw kasian sama lo, jangan harap " bentak Juno.

  " bersihin kaki gw " perintah Juno. Amor hanya diam, sedangkan diluar rumah terdapat dua sejoli yang sedang melihat pertengkaran tersebut.

  " Cepat bersihin " bentak Juno sambil memukul kepala Amor.

  " Cih.. " ludah Juno pada wajah Amor dan langsung menjambak Amor.

  " Habis ini gw mau keluar kota, dan lo jangan macem macem " ucap Juno sambil mencengkram dagu Amor dan menghempaskan nya, lalu Juno langsung pergi meninggalkan Amor yang masih tertunduk di lantai sambil menatap kosong kedepan.

Harapan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang