You Must Come Back!

Epilog

10 years later

The Seven musketeers menjalani kehidupannya masing-masing. Meskipun mereka sudah memiliki keluarga baru, mereka masih menyempatkan diri untuk berkumpul bersama-sama.

Sekarang ini, mereka sedang berkumpul di restoran milik Juni. Meskipun mereka sudah menjalin hidup baru, mereka tidak akan pernah melupakan persahabatan itu. Karena, mereka telah melalui berbagai cobaan bersama-sama. Sehingga, mereka tidak akan bisa terpisahkan.

Tidak ada perubahan yang mencolok dari mereka. Fisik dan sifat mereka masih sama saja seperti dulu.

Remy terlihat mengajak istri beserta kedua anak laki-lakinya yang masih balita untuk berkumpul bersama. Sejak sepuluh tahun yang lalu, ia selalu bersama ibunya. Bahkan, meski sudah menikah, ia tetap menyuruh ibunya untuk tetap tinggal bersama keluarga kecilnya. Remy sekarang telah sukses menjadi seorang CEO untuk perusahaan game. Namun, meskipun ia telah menjadi seorang CEO, ia tetaplah Remy yang bersahaja, dan sederhana.

Sedangkan Juni, ia telah menikahi Alea beberapa tahun yang lalu, dan telah memiliki seorang anak perempuan yang masih berusia empat tahun. Ia juga masih bergelut di bidang makanan. Bahkan, usaha Mie Aceh yang sejak dulu ia bangun, kini telah membuka cabang di berbagai kota. Ayah Juni telah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat penyakit stroke. Namun, ia tetap merasa bahagia. Karena, sang ayah terlihat bahagia saat melihat kesuksesan Juni.

Ia bahkan telah memiliki ribuan karyawan dari berbagai cabang. Ya, benar. Hidup Juni sekarang telah sempurna. Tapi, meskipun sekarang telah sukses, ia tetaplah Juni yang dulu. Ia tidak pernah lupa dengan perjuangan hidup yang ia lalui bersama sahabat-sahabatnya.

Yogi juga telah menikahi Alana. Tapi, ia masih belum memiliki anak. Itu karena Yogi tidak ingin terlalu buru-buru. Ia masih ingin menikmati hidup berdua dengan Alana.

Yogi sekarang telah menjadi seorang penulis novel. Karena, ia ingin sekali menuliskan kisah hidupnya bersama dengan para sahabat, dan juga istrinya. Ia ingin sekali namanya dan The Seven Musketeers tetap dikenang meskipun tubuh mereka telah mati.

Sedangkan Hassan, ia juga sudah menikah dengan Mikha. Ia telah memiliki seorang anak perempuan berusia satu tahun. Hassan dan Mikha membuat sebuah aplikasi jejaring sosial pertemanan sejak Hassan lulus SMA. Sekarang, aplikasi itu menjadi aplikasi jejaring sosial terbesar yang ada di indonesia, dan beberapa negara lain.

Jiro pun juga sudah menikah, dan memiliki seorang anak laki-laki berusia dua tahun. Ia sekarang menjadi seorang motivator, terutama untuk penderita kanker. Ia sangat sering diundang berbagai acara. Bahkan, ia sudah beberapa kali diundang di acara TV.

Ia juga berhasil membawa orang tuanya pergi haji beberapa tahun yang lalu. Bahkan, tidak hanya sekali. Tapi berkali-kali.

Vicky telah menikahi Lisa, dan memiliki dua orang anak kembar. 1 laki-laki, dan satu lagi perempuan. Ia tengah menggeluti usaha di bidang lollipop. Dan, usaha itu sekarang telah maju. Namun, sejak ia mendirikan usaha itu, ia memutuskan untuk berhenti menjadi seorang penggila lollipop.

Ibu Vicky telah meninggal karena bunuh diri akibat depresi yang ia derita. Mendengar hal itu, Vicky menangis menyesali semuanya. Namun, ia berusaha untuk bangkit. Karena, penyesalan tidak akan mampu untuk mengembalikan ibunya. Ya, sebenci apapun dirinya kepada kedua orang tuanya, ia tetaplah anak mereka...

Satu-satunya yang belum menikah adalah Juki. Sampai sekarang, pria itu masih tetap sendiri, dan berotak polos. Ia berkali-kali menjalin hubungan. Namun, berkali-kali juga ia putus.

Ia meneruskan usaha ayahnya yang telah meninggal sejak tiga tahun lalu. Ia melakukan itu atas kemauannya sendiri.

Melihat semua sahabat-sahabatnya membawa istri mereka, tentu saja itu menimbulkan rasa iri untuk Juki.

"Enak banget kalian, udah pada nikah, udah punya anak juga. Gue kapan ya bisa gitu?" gumam Juki sembari sedikit mencemberutkan bibirnya. Vicky pun merangkul bahu sahabatnya itu.

"Makanya, Vic. Cari cewek tuh yang benar, nggak usah aneh-aneh. Belajar donk sama kita-kita," ujarnya sembari menatap Juki dengan sedikit jahil. Juki jadi kesal ditatap Vicky seperti itu.

"Apa perlu gue comblangin sama pelanggan gue? Pelanggan gue banyak yang jomblo, lho," sahut Juni. Ia pun menunjuk semua pelanggan perempuan yang ada di sana.

"Tuh, banyak kan? Udah sana, PDKT satu-satu!" canda Juni. Juki pun mendengus.

"Anjir lu, Bang Jun. Lu kira gue nggak laku gitu?" perkataan Juki membuat semua orang di meja itu tertawa terbahak-bahak. Ya, dia benar-benar lucu, seperti saat masih remaja...

***** END *****