"Sering sekali hujan turun belakangan ini. Hujan yang turun dari langit, ataupun dari mataku"
***
Minggu pagi diawali dengan tetesan air hujan, Dean senang sekali ketika mendengar suara hujan. Ia dapat benar-benar merasakan euforianya.
"Lo nanti dateng nggak?" Tanya Ken pada gadis yang sedang menatap jendela ruang keluarga. Ya, saat ini Ken dan Dean tengah bersantai sambil menonton televisi. hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Tapi kali ini mereka melakukannya, tentu saja karena perintah Ibunya.
"Dateng apa?" Dean balik bertanya, tatapannya masih setia pada tetes air hujan
"Nanti malem, Kasa band bakalan tampil di Kafe dekat sekolah,"
"Kasa band?" Dean mengerutkan dahinya bingung. Merasa asing dengan nama aneh tersebut.
"Iya. Band yang baru saja dibentuk sama gue,Rio,Deri,dan Andra, kasa band itu artinya band SMA Angkasa" Jelas Ken, yang juga masih setia menatap Dean. Walau yang ditatapnya enggan membalas.
Yang benar saja. Dean mencibir dalam hati. Menurutnya namanya sangat aneh sekali.
"Jadi, lo dateng nggak?" Ken bertanya lagi
"Nggak"
"Kenapa?" Tanya Ken merasa kecewa dengan jawaban Dean
"Kenapa gue harus dateng?" Namun yang ditanya malah balik bertanya.
"Buat liat gue"
"Kenapa gue harus ngeliat lo?"
"Udahlah Dean, dateng aja nanti malam. Mama yakin kamu bakalan terpesona sama kakakmu, Ken menuruni bakat menyanyi mama lho," Ibu Dean tiba-tiba saja menghampiri kedua anaknya sambil membawa beberapa camilan dari dapur.
"Whatever" Dean memutar bola matanya malas. Lalu mengambil remote televisi, dan mengganti salurannya.
"Hey, jangan di ganti. Nggak liat gue lagi nonton apa" Ucap Ken lalu merebut remote itu dari genggaman Dean.
"Tontonan lo kartun?"
"Emangnya kenapa?"
"Kekanakan banget," Cibir Dean lalu mendekati Ibunya dan mengambil beberapa camilan.
Ken sedikit kesal dengan tingkah adiknya. Menurutnya adiknya itu sudah mulai berubah, jadi makin menyebalkan.
"Emangnya apa yang lo tonton?" Ken bertanya pada Dean, membuat gadis itu terdiam sesaat
"Hahahaha, adikmu ini nggak pernah nonton acara televisi. Matanya cuma fokus ke buku pelajaran" Ibu Dean tertawa kecil lalu memandangi kedua anaknya secara bergantian
"Pantas saja, lo kurang hiburan Dean. Itulah kenapa muka lo selalu keliatan serius, nggak ada ekspresinya, bener-bener bosenin," Ujar Ken yang tatapannya fokus menonton layar tv. Tidak sadar bahwa kalimat yang dikatakannya membuat hati Dean sedikit tergores. Dean tahu, kakaknya itu hanya bercanda. Tapi kenapa harus sesakit ini?
***
Alunan gitar mulai terdengar, serta suara indah yang melengkapi perpaduannya.
Ken tengah tampil diatas panggung. Banyak siswa dari SMA Angkasa yang datang hanya untuk melihat Ken. Tak terkecuali Amel. Gadis itu sudah duduk manis ditempatnya bersama kedua sahabatnya, Sisi dan Carla.
Dean juga datang. Ia duduk bersama Cheesy. Gadis yang masih disukai oleh 'kakak'nya itu.
Tepukan meriah mulai terdengar, ketika Kasa band baru saja mengakhiri pertunjukan mereka. Ken tersenyum puas. Ia senang bisa tampil seperti ini lagi, walaupun hanya di kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Di Langit November
Teen Fiction"Ketika hujan turun di langit November" Tetesan air hujan mampu memberikan euforia yang luar biasa, namun bukan berarti tak meninggalkan sesak dan air mata. Ada kalanya langit sedang ingin menangis, melampiaskan kesedihannya pada bumi. Sama h...