I hate you i Love you
I hate that i Love you
You want her you need her
And i'll never be her
***
Perlahan namun pasti mereka kini telah saling melepaskan pelukan. Tangisan yang semula sempat menghiasi kamar Rose yang tadinya hening kini sudah tak terdengar lagi.
Tangisan yang sempat mengundang perhatian beberapa pelayan dirumah Rose, apakah mereka menangis sekeras itu? Tapi sekeras apapun tangisan mereka tidak mewakili sedikitpun kerasnya takdir yang harus mereka hadapi.
Mereka kini duduk saling berhadapan. Diatas kasur Rose yang dibalut seprai polos berwarna biru pastel, Rose menekuk kakinya dan Jungkook yang hanya duduk dipinggir ranjang. Saling bertatapan mereka berbagi kesedihan sekaligus kekuatan.
Jungkook mengusap sisa-sisa air mata yang ada di wajah Rose. Ia menggeleng lemah,
" Maaf Rose, maaf udah buat kamu menderita dan nangis kaya gini " Ucap Jungkook sembari memandang sendu Rose yang terlihat amat rapuh didepannya.
Rose benci, Rose benci ketika Jungkook meminta maaf. Tapi Rose lebih benci lagi saat Jungkook melayangkan tatapan memohon kepadanya. Tatapan seperti meminta belas kasihan dan seolah hanya Rose yang bisa memberikannya. Jika memang benar hanya Rose yang bisa lalu kenapa begitu sulitnya bagi Jungkook untuk memilih antara Rose dan Lisa?
Katakanlah Rose egois karna ia hanya ingin memberikan dua pilihan yang Rose tahu amat sangat sulit dipilih salah satunya oleh Jungkook. Pilihan pertama pilih antara Rose atau Lisa. Dan pilihan kedua akhiri semuanya dan kembali pada Lisa. Kembali jadi Jungkook yang hanya mencintai Lisa, kembali menjadi Jungkook yang hanya menganggap Rose sebagai sahabat Lisa. Tak lebih.
Begitu mudah bagi Rose untuk mengatakan semuanya. Bukan nya ia tak sadar bahwa dua pilihan itu amat sangat menyulitkan Jungkook. Ia pun sadar, itu adalah pilihan yang sulit. Jika dibalikkan padanya Rose tak yakin apa ia bisa memilih salah satunya.
Tapi ini lah realita, ia harus menghadapi realita. Ia tak bisa terus-terusan bahagia dengan buaian mimpi yang sementara. Masalahnya mimpi itu bukan hanya sementara tapi dapat menghancurkan mereka berdua. Jadi mau tidak mau mereka harus mengakhiri ini secepatnya.
Keegoisan lagi-lagi mengambil alih, karna keduanya sama-sama tak mau melepaskan. Keduanya sama-sama tak mau ditinggalkan. Dan lagi-lagi mereka harus berpura-pura tak mengenal realita dan bahagia dengan dunia mimpi yang mereka bangun sendiri.
Rose menengadah menatap wajah Jungkook, " Nggak ini semua bukan cuma salah kamu. Kita berdua yang salah, kita yang ngawalin semua ini. Jadi kita berdua juga yang harus siap dengan resiko dan akibatnya "
Jungkook menunduk menarik kepala bagian belakang Rose dengan sebelah tangan, lalu mengecup kening Rose perlahan. Lembut dan lama, kecupan itu entah kenapa meluruhkan segala beban yang Rose punya. Hanya sebuah kecupan itu mampu membuat Jungkook merasa menjadi laki-laki paling bahagia sedunia. Untuk yang kesekian kali mereka harus menepikan realita untuk sementara.
Jungkook melepaskan tangannya dan mengusap pipi Rose lembut.
" Tolong, sebisa mungkin jangan pernah nangis kaya gini lagi. Jangan buat aku semakin berat ngejalanin semuanya Rose " Pinta Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE SONG ✔
FanfictionTentang Rose yang berada diantara Jungkook dan Lisa. Dan Jaehyun yang tak pernah menyerah memperjuangkan Rose. [SELESAI] A/n : beberapa chapter dalam perbaikan