Setelah penolakan malam itu semua berubah. Setelah peristiwa di mobil siang itu semua tak lagi sama. Nyatanya, walau mereka semua bersikap wajar semua tak bisa kembali seperti dulu lagi.
Entah mereka memang butuh waktu untuk saling menyembuhkan luka. Atau memang ada suatu dinding tipis transparan yang entah sejak kapan membentengi mereka satu sama lain.
Yang jelas, yang Rose pahami, yang Rose lihat dan rasakan. Semua berbeda, semua tak lagi sama, semuanya telah berubah. Dan sampai saat ini hatinya pun tak berubah, masih sama berpikir bahwa semua ini karenanya.
Berbagai pengandaian muncul dan berargumen dalam otaknya. Andai saja ia bisa tegas, andai saja ia tak memberi harapan, andai saja semua ini tak terjadi. Dan berbagai pengandaian lainya.
Andai-andai, yang tak akan pernah berubah jadi kenyataan. Karena semuanya memang telah terlanjur, dan waktu tak bisa terputar kembali.
" Heh! Ngelamun aja Lo! Kesambet baru tau rasa " Samber Lisa yang tak Rose sadari entah datang darimana.
Rose baru membuka mulut ingin menjawab, ketika tiba-tiba Jaehyun berjalan melewatinya. Hanya melewatinya, tanpa mengucapakan sepatah kata.
" Jae? " Panggil Rose, Jaehyun yang tadinya tidak melihat Rose. Atau lebih tepatnya berpura-pura tidak melihat, menoleh.
" Ya? "
" Bisa.. ngomong? " Tanya Rose hati-hati.
Lelaki itu terlihat diam sejenak, Rose berharap Jaehyun menyetujui permintaanya. Tapi sepertinya Tuhan sedang tidak berbaik hati padanya, karena Jaehyun menggeleng.
" Sorry, tapi gue udah ada janji ngerjain tugas kelompok sama Chaeyeon. Iya kan Chae? " Tanya Jaehyun pada Chaeyeon yang sedang duduk tak jauh dari mereka.
" Hah? Gue? " Tunjuk Chaeyeon bingung pada dirinya sendiri.
" Iya elo.. Iya kan..?" Jaehyun tersenyum manis dan lebar pada Chaeyeon.
Ia berniat mengode, tapi sepertinya Chaeyeon tak cukup pintar untuk menangkap secara cepat kode dari Jaehyun. Nyatanya gadis itu sekarang sedang melongo tertahan sambil mengerjakan matanya cepat, terlihat jelas bahwa ia bingung.
"E.. eh iya.. bener-bener.. " Chaeyeon mengiyakan sambil mengangguk, tapi rautnya terlihat tidak meyakinkan.
" Gue rasa Jaehyun ngibul deh Rose, alasan aja tuh dia biar gak ngomong sama lo " kata Lisa sembari menyikut lengan Rose.
" Loh loh.. Bukanya elo tadi gak mau Jae. Tadi aja Lo males-malesan gitu, kok sekarang mendadak mau? " Tanya Taeyong dari arah lain sok polos. Padahal laki-laki itu jelas tahu yang sebenarnya.
Bangsat Taeyong, batin Jaehyun.
" Itu tadi, sekarang gue udah gak males. Ayo buruan Chae " tanpa permisi Jaehyun menyeret Chaeyeon begitu saja dari tempat duduknya.
" Eh iya, duluan ya Rose.. " Chaeyeon berkata pada Rose dengan senyum terkembang. Jelas terlihat gadis itu senang atas perlakuan Jaehyun.
Rose ingin menahan Jaehyun, ia ingin semua ini berakhir. Semua kecanggungan ini, semua keasingan ini, semuanya. Tapi kata yang hendak ia keluarkan tertahan diujung bibir. Dan tak pernah tersampaikan sampai Jaehyun menghilang dari ujung pintu.
.
Dan disinilah Rose sekarang, entah ide gila darimana tapi begitu sampai dirumah tadi mendadak tercetus sebuah gagasan diotaknya. Ia butuh sedikit pelampiasan untuk semua ini, ia butuh sesuatu untuk menenangkan hatinya.
Dan ya, sekarang Rose berakhir dengan terduduk didepan tenda yang ia bangun sendiri. Menikmati api unggun yang ia buat sendiri pula, menghangatkan diri ditengah malam yang dingin. Sekarang ia sendiri. Benar-benar sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE SONG ✔
FanfictionTentang Rose yang berada diantara Jungkook dan Lisa. Dan Jaehyun yang tak pernah menyerah memperjuangkan Rose. [SELESAI] A/n : beberapa chapter dalam perbaikan