Aku hanya menginginkan kebahagiaan untuk dirimu . Dan kuharap, bahagiamu adalah bersamaku.
***
Bagaikan tiga buah sisi, kini mereka bertiga. Tidak, sebenarnya bukan bertiga, tapi banyak dari mereka. Saling menatap satu sama lain, dalam tatapan itu ada tatapan membenci, menyesal, kecewa semua bercampur jadi satu.
Gadis dengan kaki jenjang dan rambut berponi itu masih terisak, di sisi lain seorang laki-laki berusaha meraih tubuh nya yang terlihat lemah.
Di sisi yang ini, gadis berambut hitam panjang bergelombang mematung, hanya berdiri mematung. Ia seperti berkaca pada angin yang berhembus mengenai bayangan nya sendiri.
Lihat sisi yang lain lagi, dua orang gadis yang tampak memeluk satu sama lain. Melempar tatapan kasihan pada si gadis berponi, dan menatap benci pada sang gadis rambut gelombang, dan satu-satunya laki-laki disana.
" Aku bisa jelasin semua nya Lis, please denger dulu. Ini bukan salah Rose " Jungkook memohon, ia terus berusaha menggenggam tangan Lisa walaupun ditepis berkali-kali oleh gadis itu.
Gadis itu masih terisak, bagaimana pun juga. Siapapun di dunia ini pasti tahu sakit nya dikhianati, sakit nya diduakan. Oleh satu-satunya orang yang membuat kita kuat dalam bertahan hidup. Betapa ia seperti merasa, bahwa harapan hidup nya telah pergi, telah hilang.
" Iya, emang bukan Rose yang salah. Aku, aku yang salah karena jadi pacar dan beban kamu. Gitu kan? " Lisa berkata dengan tersendat dan tertahan oleh isakan nya sendiri.
Lihatlah, bahkan sekarang Rose yang menyaksikan tidak jauh dari mereka pun ikut terisak, kembali terisak karena perasaan menghimpit pada dada nya yang membuat sesak.
Ia memalingkan wajah, dari Jungkook dan Lisa setidak nya menghilangkan sedikit sesak di dada nya. Tapi arah pandangan nya salah, karena yang ia dapat kini Jennie dan Jisoo yang menatap nya seolah berkata 'puas Lo? Seneng sama semua kekacauan ini?'
Bahkan Rose pun sadar, pohon-pohon di sini yang bahkan tak bisa berkata-kata pun tahu bahwa memang semua ini salah nya. Tapi ketika semua sudah terlanjur terjadi ia bisa apa?
Memang, terlalu terlambat untuk menyesali semua. Dan terlalu terlambat untuk ingin memperbaiki semua, maka sekarang Rose hanya diam. Karena ia pun tak tahu harus berbuat apa.
Rose terlalu lama terlarut dalam kehangatan pikiran nya sendiri. Membuat nya terbawa arus yang menenangkan dan menghanyutkan. Hingga ia tak sadar, ia sudah terlalu lama merenung.
Rose melirik sekitar hutan lebat ini, bukan lebih tepat nya taman ini. Sepi, jarang orang berlalu lalang hanya ada mereka saja. Langit berwarna kelabu, seperti ragu apakah ia harus menurunkan butir-butir air nya atau tidak. Mendapati ada banyak insan yang sedang bersedih dibawah nya sekarang.
Rose kembali menatap pada 2 insan yang harus bertengkar karena dirinya. Sekarang, pemandangan yang ia dapati bagaikan belati yang menghujam tepat pada jantung nya. Dan membuat tubuh nya kaku mati rasa.
Jungkook memeluk Lisa, yang menangis dengan menenggelamkan kepala nya pada kedua kaki. Jungkook ikut berjongkok disamping Lisa, lalu memeluk nya dengan damai dari samping. Membuat gadis itu mengatensikan satu tangan nya pada lengan Jungkook, dan meremas nya. Seolah menyalurkan seluruh kesal dan kecewa nya.
Rose kesakitan, Rose ingin menjerit, Rose seperti merasa dibunuh secara perlahan. Tapi, betapa tidak tahu dirinya ia jika ia melakukan semua itu. Betapa ia terlalu berharap banyak pada sesuatu yang tak seharus nya menjadi tempat ia bertumpu.
Dari sini, bisa Rose lihat Jungkook seperti merapalkan berbagai kata penenang untuk Lisa. Dan gadis itu hanya diam berada dalam pelukan Jungkook. Seperti nya mantra dari seorang Jeon Jungkook mampu membuat Lalisa bangkit dari kecewa dan putus asa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE SONG ✔
FanfictionTentang Rose yang berada diantara Jungkook dan Lisa. Dan Jaehyun yang tak pernah menyerah memperjuangkan Rose. [SELESAI] A/n : beberapa chapter dalam perbaikan