Warna hatiku adalah hitam
Terbakar dan menjadi hitam
Berharap padamu, hanya menimbulkan kekecewaan
***
Jungkook tertidur di samping ranjang Lisa dengan posisi telungkup dan tangan yang menggenggam erat jemari Lisa. Semalam Jungkook tak bisa memikirkan hal lain selain membawa Lisa pulang ke kosan nya.
Ya, Lisa gadis itu sebatang kara. Orang tuanya meninggal bertahun-tahun lalu karena sebuah hal. Hal itulah yang kini membuat Jungkook diharuskan untuk menjaga Lisa, dan membuat Lisa amat sangat merasa bergantung pada Jungkook.
Bertahun-tahun lalu orang tua Lisa pernah berpesan pada Jungkook. Untuk selalu menjaga Lisa dan membuatnya selalu merasa bahagia dalam hidupnya. Jungkook tak tahu bahwa beberapa hari janji yang Jungkook angguki harus mulai ia jalani. Karena orang tua Lisa pergi untuk selamanya.
Lisa saat itu amat rapuh menangis dan bersimpuh didepan makam orang tua nya. Jungkook yang merupakan sahabat sejak kecil Lisa hanya bisa merengkuh nya dalam pelukan. Dan merasakan kesedihan amat dalam yang gadis itu rasakan. Sejak saat itu Lisa kian bergantung pada Jungkook, dan dalam hidupnya mungkin hanya ada Jungkook.
Sampai setahun lalu, saat Lisa menyatakan perasaan sayang nya pada Jungkook. Bukan hanya perasaan sayang sebagai teman, tapi antara laki-laki dan perempuan. Jungkook yang telah menghabiskan bertahun-tahun hidup bersama dan menjaga Lisa tak punya pilihan lain selain mengangguk. Dan benar, sejak saat itu kebahagian dalam hidup Lisa kian bertambah.
Jungkook dulu mengira ia juga menyayangi Lisa sebagai lawan jenis. Tapi lambat laun dia sadar bahwa perasaanya tak lain hanyalah rasa tanggung jawab menjaga. Rasa sayang pada sahabat kecil, rasa sayang untuk seorang sahabat. Tak lebih.
Jungkook akui bahwa kesadarannya mengenai perasaanya sudah terlambat. Bahkan ia tak cukup berani mengatakan pada Lisa tentang perasaanya yang sebenarnya. Dan ia kian menjadi pengecut dengan membuat Rose seolah sang perusak dihubungkan antara ia dan Lisa. Membuat Rose selalu dibayang-bayangi rasa bersalah yang sebenarnya tak pernah ia lakukan.
Jungkook yang salah, dia sadar. Awal bertemu Rose pun ia tahu bahwa gadis itu tak lebih hanya menganggapnya sebagai teman. Tapi Jungkook yang mulai tertarik dengan gadis itu tak punya pikiran selain selain rasa ingin memiliki. Tanpa memikirkan konsekuensi, Jungkook hanya memikirkan perasaan nya dan tak memikirkan perasaan Rose ataupun Lisa. Dua orang yang Jungkook sayangi malah ia sakiti.
Kini Jungkook serasa berada diambang jalan yang dikelilingi jurang. Ia seolah tak punya jalan, kemanapun dia melangkah semua mengantarkan nya pada keburukan. Jungkook terlalu penakut untuk memilih jalan bahkan hanya untuk selangkah. Ia terlalu meninggikan egonya dan tak ingin kehilangan apapun yang ia punya. Tak ingin apa yang ia genggam terlepas begitu saja. Nyatanya dia hanya mampu menggenggam satu dan bukan dua.
Gerakan tangan Lisa yang perlahan langsung membangunkan Jungkook dari tidurnya yang sungguh sebenarnya tak nyaman. Namun rasa tak nyaman itu tak ada apa-apanya dibanding rasa khawatirnya semalam melihat keadaan Lisa. Untung Jungkook tahu dimana Lisa terbiasa meletakkan kunci nya. Atau Jungkook mungkin akan membawa Lisa ke apartemen nya sendiri.
Lisa sebenarnya masih punya sanak saudara namun Lisa yang mencoba belajar tegar ingin hidup mandiri. Dengan bekerja paruh waktu dan menyewa kos-kosan sederhana. Walau begitu Tante nya tetap memaksa dengan rutin mengirimi nya uang bulanan sebagai bentuk rasa tanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE SONG ✔
FanfictionTentang Rose yang berada diantara Jungkook dan Lisa. Dan Jaehyun yang tak pernah menyerah memperjuangkan Rose. [SELESAI] A/n : beberapa chapter dalam perbaikan