31. Lotte World

968 119 12
                                    

"Ibu hutang penjelasan kepadaku. Dan kau Joohyun,

ku antar pulang."

Sehun menggandeng tangan Joohyun di kanan dan menggandeng tangan Sooyeon di kiri. Telapak tangan Sehun berkeringat dingin, efek sangat terkejutnya serta kegugupannya.

Joohyun dan Sooyeon pulang ke apartemen bersama Sehun. Pria jakung tersebut menarik kedua orang itu dan langsung membawanya ke mobil di seberang, meninggalkan Ibunya yang kini hanya memandangi 3 orang yang kini sudah masuk mobil.

Sepanjang perjalanan, kedua makhluk dewasa itu bungkam sementara anaknya di pangkuan ibunya, bersenandung ria sambil memandang ke kanan dan ke kiri bangunan metropolitan.

.

Sehun tak bertanya apa-apa soal kejadian tadi sampai kini Lamborghini hitam tersebut telah masuk ke tempat parkir basement di apartemen lawas Sehun-Joohyun tinggal.

Sehun masih setia duduk di kursi pengemudi, lalu menekan tombol buka untuk seluruh pintu mobil. Joohyun menurunkan anaknya terlebih dahulu yang sebelumnya berada di pangkuannya ke luar dari dalam mobil, lalu disusul dengan ia yang keluar mulai dari kaki, kepala serta badannya. Tak lupa ia menutup pintu mobil saat ia sudah keluar dengan sempurna.

Ketika Sehun akan menekan gas, tanda akan pergi, Bae Joohyun mengetuk kaca mobil ceper tersebut 2 kali.

Oh Sehun mengurungkan niatnya, lalu menekan tombol di dekat pintu, agar kaca terbuka.

Ketika kaca sudah terbuka, Sehun hanya melihat Joohyun yang menggigit bibirnya sambil menunduk.

"Ada apa?"

"M-mau masuk ke dalam?" Joohyun berkata dengan ragu.

Sehun tersenyum sekilas.
"Baiklah."

.

Apartemen itu hampir tidak berubah. Mungkin sekitar 20% saja yang berubah. Ruang belajar yang pernah dipakai Oh Sehun saat kuliah, kini telah dialih fungsikan menjadi kamar Sooyeon. Selebihnya tak ada perubahan yang mencolok. Sehun duduk di ruang tamu, sambil sesekali memainkan jarinya. Ada rasa canggung yang ia rasakan saat masuk ke ruangan yang kiranya 4-5 tahun ia sudah tak pernah masuki.

Di atas televisi masih terpajang foto pernikahan mereka di Gereja ukuran besar dengan pigura yang elok. Sementara di kanan kiri foto tersebut, terdapat foto dengan pigura yang lebih kecil dari foto ditengah menampilkan foto Sooyeon saat masih bayi dan perayaan ulang tahunnya yang ke 2. Entah kenapa foto-foto tersebut, membuat Sehun merasa sangat amat bersalah.

Terkalut dalam pikirannya, Sehun tak sadar Sooyeon yang daritadi bersama Ibunya kini mulai berjalan menuju arahnya.

"Ayah!"

Ayah? Mendengar ucapan gadis itu sangat terasa aneh di telinga Oh Sehun.

"I-iya. Ada apa anak kecil?"

"Ayah lupa nama Sooyeon?" Gadis itu cemberut sambil memandang memelas ke arah ayahnya.

"A-ah maaf. Ada apa memanggil, ayah?"

"Kata Ibu jika ayah sudah pulang dari bekerja, kita bertiga akan pergi ke Lotte World, benarkah?" Manik gadis itu berbinar saat mengucapkan kalimatnya barusan.

Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bingung harus menjawab apa.

"Ayah akan ada urusan Sooyeon. Sepertinya ayah tidak  bisa."

Kalimat ini terlontar bukan dari mulut si lawan bicara melainkan dari Joohyun. Joohyun yang tadi berada di dapur untuk mencuci piring, sekarang sudah berjalan menuju anaknya yang berdiri di dekat sofa.

Androphobia | kaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang