22. Flashback (3)

822 94 4
                                    

- Musim Dingin, 2012-

23.00
Joohyun baru pulang dari kampusnya. Ia sangat sibuk karena tahun ini ia berada di semester terakhir. Begitu pula dengan Oh Sehun. Walaupun berada di jurusan yang sama, mereka jarang bertemu karena tugas akhir mereka berbeda topik. Belum menemui dosen pembimbing dan lain-lain.

Wanita itu memutuskan untuk mandi air hangat untuk merilekskan otot-ototnya yang kaku.

.



Setelah mandi, ia yang hanya memakai bathrobe menuju ke dapur berniat memasak makan malam yang terlambat. Saat ia membuka kulkas, wanita itu hanya menemukan sedikit bahan makanan. Ia mendengus kesal.

Joohyun lalu ke kamarnya untuk berganti baju, serta mengambil jaket tebal, karena ini adalah awal Februari, musim dingin.

Ia keluar dari gedung apartemen dengan cepat karena tak tahan akan dingin serta salju yang berjatuhan mengenai kepala dan bajunya.

Seusai membeli beberapa bahan makanan di supermarket di sebrang apartemen, ia kembali ke apartemen dengan pelan-pelan, akibat membwa banyak barang belanjaan. 

Tepat saat Joohyun akan menyebrang, tatapannya terpacu pada sebuah taxi yang berhenti. Pintu taksi tersebut terbuka, menampilkan seorang penumpang. Bae Joohyun melihat postur tubuh yang sangat amat ia kenali, lain tak lain adalah suaminya, Oh Sehun. Perasaan Joohyun yang sebelumnya berbunga, seketika berubah.

Ia melihat seseorang wanita membopong Oh Sehun yang sepertinya mabuk berat.

Lampu pejalan kaki menunjukkan warna hijau, Joohyun berlari kecil, tak sabar bertemu dengan Sehun.

"Oh Sehun!"

Yang dipanggil menoleh sedikit, begitu pula dengan wanita disebelahnya.

Ternyata sosok wanita yang memakai rok pendek merah itu adalah junior yang cukup memiliki nama di kampus, Kang Seulgi. Seulgi adalah anak tunggal seorang direktur di rumah sakit jiwa yang merupakan salah satu rumah sakit dari Oh Company.

"Mengapa ia bisa begini?"

"Jadi kami dan beberapa senior lain, minum-minum sedikit. Sehun sunbae kebanyakan minum karena menggantikanku yang kalah dalam game."

Ekspresi yang ditunjukkan Joohyun tak dapat terbaca.
"Oh begitu. Terima kasih sudah mengantarkannya."

Joohyun yang tadi membopong kantung kresek, 1 di kanan dan 1 di kiri, memindahkan kantung kresek yang sebelumnya di kanan menjadi di kiri semua. Tangan kanannya memegang pundak Oh Sehun yang tak sadarkan diri, tetapi masih bisa sedikit berjalan.

Dan dari peristiwa ini, segalanya dimulai.



.








Joohyun terus membopong Sehun yang lebih tinggi darinya menuju ke kamar mereka. Dengan telaten wanita itu mencopot sepatu serta kaus kaki Oh Sehun, melepas pula jaket serta kemeja yang lelaki itu pakai. Sehun terlelap dengan kaus putih dalamanannya, dan celana jeans hitam yang masih menggantung.

"Oh Sehun, mengapa kau sangat banyak minum?"

Joohyun berucap pelan sambil mengusap pelan wajah Oh Sehun.

Setelah mengantar sang suami tidur, wanita tersebut mulai memasak sup pedas simple, kimchi jjigae untuk makan malamnya serta sarapan pagi mereka besok.

.





Jam menunjukkan pukul 2 dini hari.

Bukannya tidur malah Bae Joohyun masih setia di depan laptopnya, menggarap semua tugas-tugasnya yang sempat tertunda. Ia ditemani kopi hitam panas dan snack yang ia beli di supermarket.

Androphobia | kaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang