20. Gadis kecil

949 109 3
                                    

Canggung?

Bukan.

Aneh?

Bukan.

Tak tau apa yang harus dikatakan?

Mungkin.

Mereka sudah berada di mobil BMW biru kesayangan Kim Jongin. Sedari tadi perjalanan keluar stan-stan Hongdae hendak menuju parkiran mobil kedua orang itu hanya diam.

Tak ada kata yang bisa diucapkan.
Mungkin itu yang bisa mewakili keadaan mereka.

Bayangan perasaan saat jantungnya berdetak cepat saat psikiater itu tadi memegang tangannya seolah-olah tak ada hari esok, masih tertanam kuat di otak Jung Soojung.

Heater di mobil walaupun sudah dalam keadaan maksimum, tetap tak bisa membendung dinginnya malam.

Lelaki yang bermarga Kim itu mengeluarkan 2 hotpack di sakunya. Ia kemudian menempelkan kedua hotpack itu di pipi Soojung yang berwarna merah karena kedinginan.






.










Kini mobil itu sudah berada di parkiran rumah sakit. Jongin mengantar Soojung ke kamarnya melalui jalur illegal yang ditempuh sebelumnya tadi, yaitu melalui taman outdoor.

Ketika sudah menemukan jendela kamarnya, Soojung segera masuk dengan dimulai kepala dulu lalu berlanjut pada kaki jenjangnya. Kim Jongin menutup jendela itu ketika Soojung sudah berada di dalam. Ia kini berjalan setengah berlari menuju mobilnya untuk pulang karena hari sudah sangat larut.






.











Sebuah undangan yang sama tergeletak di meja masing-masing psikiater di ruangan psikiater bawah.

Psikiater Kim yang baru saja datang langsung meraih undangan yang ada di mejanya.

-Undangan

Peresmian Psikiater Kang menjadi satu-satunya direktur termuda di Oh Hospital Company.

Gangnam Ballroom, February 1st 2017.

21.00 / 09.00 PM-

Saat meraih undangan itu, Jongin hanya mendesah kasar.

"Bae Joohyun benar-benar tak bisa menghindari pertemuan ini."




.









Malam telah tiba. Tak terasa pula bulan Januari akan berakhir. Bae Joohyun yang tadi masih belum tau perihal undangan di mejanya tersebut, tersontak malas serta kesal ketika membaca undangan tersebut saat beranjak pulang.

Matanya mulai menjelajahi seisi ruangan psikiater. Hanya ada Psikiater Lee yang sedang tidur berselimut dan Kim Jongin yang fokus dengan buku tebalnya. Lelaki itu memakai kacamata bulat hitam.

"Kim Jongin!" Panggil Joohyun.

"Kau tidak lihat aku sedang sibuk?"
Orang yang dipanggil bukannya menoleh, atau sekedar mendongakkan kepala, malah berkata seperti itu, bahkan semakin serius membaca bukunya.

Bae Joohyun berujar sambil membaca lagi dan lagi undangan tersebut sambil sesekali membolak-balikkannya.
"Kau lihat undangan ini bukan?"

"Ya." Jawab Kim Jongin dengan masih tertuju pada buku bercover warna biru itu.

"Kalau tidak datang, ancaman pecat,

kalau datang, bukankah terlalu memalukan?"
Wanita itu berkata dengan serius.

Androphobia | kaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang