"Jangan membuatku khawatir lagi dan jangan pernah meninggalkanku!." Dia kembali mengeratkan pelukan yang ada dipinggang rampinya. Sepasang suami istri itu sekarang sedang berbagi sebuah kasur kecil yang sebenarnya hanya muat untuk satu orang saja. Mereka saling memeluk satu sama lain menyalurkan segala cinta ynag sempat tertunda.
Ali benar-benar memeluk pinggal Prilly posessiv, walaupun tangan dan kakinya masih sakit dia abaikan. Karena prioritas utamanya adalah memeluk erat tubuh yang menjadi candunya itu. "Aku janji gak akan ninggalin kamu, sayang. Karena kamu adalah hidupku. Semua hidupku ini adalah milikmu permaisuriku."
Prilly terkekeh mendengar rayuan gombal suaminya yang dia tau tak pernah sekalipun bersikap seperti itu. Ali mengecup bibir Prilly, yang kemudian di balas dengan bibir Prilly yang juga mulai bergerak membalas ciuman Ali. Tak ada nafsu pada ciuman itu yang ada hanya perasaan cinta yang menggebu.
"Aku merindukanmu sanyang. I miss u so bad." Gumam Ali di sela-sela ciuman mereka.
"Miss u too, Mr. Ali." Prilly tersenyum lebar yang menular pada Ali.
"Ehm, kita kaya ngliatin adegan di film-film blue ya, Vin. Berasa dunia milik berdua aja." Ucapan Jessi yang begitu lantang tak lantas membuat dua sejoli itu melepaskan pelukan mereka. Jessi hanya mendengus kesal, bagaimana tidak. Setelah Prilly tiba-tiba membuka matanya dia langsung memeluk Ali dan sekarang dia bahkan seperti anak koala yang menempel erat pada suaminya itu. tidakkah dia ingat malam-malam sebelumnya Ali seperti virus baginya yang jika berdekatan akan membuatnya alergi.
Kevin hanya mengangguk dan bersedekap melihat kelakuan kedua orang yang sedang beradegan semi dewasa itu.
"Kalau kalian gak suka kalian bisa pergi." Ketiga orang itu menatap tak percaya pada Prilly yang berujar enteng seperti itu. seorang Prilly yang bahkan tak tega membunuh seekor semut mengusir Kevin dan Jessi. Setelah apa yang mereka lakukan untuk mempersatukan dua orang itu.
Sedangkan Ali menatap geli istrinya yang sudah mulai berani itu. Apakah semua ibu hamil memang memiliki hormon yang tidak seperti biasanya.
"Oh gitu. Lo ngusir gue. Kemarin-kemarin aja ogah deketan sama Ali kaya dia itu virus berbahaya. Eh, sekarang udah nemplok kaya bayi koala." Ujar Jessi kesal.
"Udahlah, Jes. Pergi aja yuk, gue lapar. Biarin mereka mau beradegan apapun asal kalau ada masalah lagi kita tinggalin liburan aja." Kevin kemudian menarik tangan Jessi dan keluar dari kamar panas tersebut.
"Gak akan ada pertengkaran lagi, karena aku mencintaimu Mrs. Syarif." Ali mengecup dalam kening Prilly.
"Love you too Mr. Syarif."
-----
Taraaaa.....
Akhirnya ending juga hihi maaf ya kalau Cuma seimprit...
Aku gak hobi bikin cinta-cintaan yang romantis ala-ala gitu...
Makasih buat semua yang udah mau komen, yang udah mau vote, yang udah mau baca doank....
I Love U buat kakak2 tercintaaaa...
Aku udah buat cerita lagi judulnya masih bingung... ditunggu ya kakak2 buat baca ceritaku hihi...
Terimakasihhhhhhh....
b
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
FanfictionTak pernah disangka liburan yang awalnya dikira menyenangkan membuat seorang gadis muda yang bernama prilly arinda ini terjebak dengan seorang CEO sebuah perusahaan ternama Syarif Company dalam kamar hotel yang sama dalam keadaan yang tdk bisa terba...