Ekstra Part 3

22K 994 18
                                    

Prilly benar-benar dibuat takjub dengan dekorasi saat dia sudah masuk kedalam acara pernikahan yang dilaksanakan ditaman yang menghadap langsung ke arah laut biru berpasir putih. Benar-benar beruntung sosok wanita yang menikah hari ini, ini benar-benar mirip seperti cerita dongeng.

"Temen lo yang nikah pasti bahagia banget, Jes."

"Emang lo beruntung, Pril." Jessi berguman pelan tapi dapat membuat Prilly menoleh seketika.

"Kok gue yang beruntung?" ucapnya menuntut.

"B-bukan maksud, gue temen gue yang beruntung banget. Iya temen gue beruntung banget." Jawaban Jessi tak lantas membuat ibu hamil itu berhenti menatap penuh selidik pada Jessi.

" Lo kenapa si, Jes? Sedari tadi gue rasa ada yang aneh deh." Kembali nada penuh rasa keingin tauan dari Prilly membuat Jessi gelagapan.

"I-itu, gue b-baik baik aja kok." Prilly masih terkungkum dalam rasa keingintauan yang sangat tinggi. Jessi yang dia kenal tidaklah pernah berbicara dengan terbata kecuali....

"Jes, lo gak sedang bohong kan ma gue? Lo nyem-" belum sempat Prilly melanjutkan arah pembicaraannya seorang laki-laki dengan stelan jas hitam itu menghampiri mereka.

"Maaf, benar ini nona Jessika ?" potong laki-laki yang kira-kira usianya sudah memasuki kelapa empat.

"Iya, pak. Bapak siapa ya?"

"Ah, saya suruhan dari calon mempelai nona diminta untuk anda segera bersiap-siap karena acaranya akan dimulai."

"Baiklah, Pak." Jessi menggandeng lengan Prilly dan memaksa Prilly untuk mengikutinya. Prilly benar-benar bingung dengan apa yang dikatakan oleh bapak-bapak tadi. Jessi-ditunggu-persiapan banyak sekali yang membuat kepalanya berfikir keras. Apa maksud semua perkataan bapak-bapak tadi, apakah Jessi akan menikah? Atau?

Langkah kaki itu tiba-tiba berhenti membuat seorang yang sedang menyeretnya juga berhenti karena merasakan sebuah tarikan.

"Tunggu sebentar kenapa bapak-bapak tadi minta lo bersiap? Untuk apa? Apa yang lo sembunyiin?" Otak Prilly benar-benar buntu jika harus merangkai semua informasi yang dia dapatkan secara tiba-tiba.

"Udah nanti aku jelasin sekarang ikut aku." Jessi kembali menyeret tubuh mungil dengan dua nyawa itu. Prilly hanya pasrah dia hanya mampu berfikir postif saja.

Tapi pikiran positif itu sirna dan berganti dengan sebuah pikiran negatif kepada sahabatnya itu. Bagaimana tidak, sekarang dia dipaksa untuk berjalan ke altar yang ditemani oleh seorang laki-laki yang diketahuinya sebagai Kevin sahabat suaminya. Pikirannya benar-benar buntu, dan saat dia meminta keduanya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi Jessi maupun Kevin hanya menjawab dengan senyum. Hey, apakah mereka semua sudah gila. Tanpa disadarinya dia sudah keluar dari sebuah ruangan yang dia yakini sebagai ruang rias karena disana dia sempat dirias lagi oleh beberapa orang.

Saat dia sudah berada di 2 meter di depa Altar dapat dia lihat jika seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda itu tersenyum kearahnya. Senyuman yang selalu dia rindukan, senyuman yang ingin selalu Prilly lihat, dan senyuman yang selalu membuat hatinya bahagia. Ibunya duduk di salah satu deretan kursi paling depan menatapnya dengan tatapan bahagia. Di sebelah ibunya dia juga dapat melihat seorang wanita yang dia kenal sebagai nenek suaminya tengah tersenyum sangat lebar.

Mata hazel itu memanas, pandangannya buram dan air mata tiba-tiba jatuh tanpa bisa dia tahan.

"Jangan nangis, Pril. Makeup kamu rusak ntar." Suara Kevin yang berada di sebelahnya membuat Prilly menghapus air matanya dengan hati-hati. Kini mata hazel itu memandang ke depan Altar. Dapat dia lihat dengan sangat jelas seorang laki-laki dengan stelan jas putih dan calana bahan putih itu berdiri menantinya. Laki-laki itu berdiri tegap menampakan kedua punggung kokoh yang dibalut dalam sebuah jas putih. Mata kelam itu mengunci matanya dengan luapan kebahagiaan yang dapat dilihat dengan jelas. Bibir tebal itu juga menyunggingkan senyuma yang sangat menawan. Laki-laki yang sedari pagi membuatnya uring-uringan menahan rindu yang menggebu.

"Aku akan memberitahumu sebuah rahasia, laki-laki arogan yang ada didepan altar itu adalah orang gila yang membuatku kelimpungan karena harus menscedule 3x meeting dengan kolega hanya dalam satu hari." Kevin berdesis sedikit jengkel karena ulah sahabat dan juga bos nya itu dia harus benar-benar membuat tiga buah pertemuan terjadi dalam satu hari. Prilly hanya tersenyum menanggapi protes Kevin.

"Lepasin tangan lo dari istri gue." Kevin berdecih mendengar nada possesif Ali yang begitu menusuk itu. Tapi tidak bagi Kevin dia sudah terlalu terbiasa mendapatkan tatapan dan ucapan tajam dari laki-laki didepannya itu. Kevin hanya menatap malas pada Ali.

Tangan kokoh itu menjulur meminta tangan mungil istrinya untuk digenggam sepenuh hati. Prilly tak menyangka jika dia adalah pengantin yang sedari tadi membuat dirinya iri. Tidakkah sangat konyol Prilly iri pada dirinya sendiri.

"Apakah kamu suka sayang dengan semua ini?" Ali berbisik dan mencium tengkuk Prilly lembut.

"Aku sangat bahagia sayang. Aku adalah wanita beruntung karena memilikimu." Ucap Prilly seraya mengalungkan kedua lengannya pada leher jenjang Ali.

"Aku yang lebih beruntung memilikimu, Ratuku." Ketika kedua bibir itu sebentar lagi akan saling bertemu sebuah suara terlihat mengintrupsi kegiatan mereka.

"Bisakah kalian menunda acara tidak senonoh kalian?" Kevin sedikit jengah dengan sikap kedua pasangan yang berada di atas altar yang hampir berciuman itu.

Ali dan Prilly yang menyadari jika mereka sedang berada di depan kerumunan para tamu menjadi salah tingkah dan memandang Kevin dengan delikan mata tajam. Kevin tak memperdulikan pasangan yang memandang sebal pada dirinya.

"Maaf para tamu undangan, hampir melihat acara dewasa di depan kalian." Kevin berdehem merapikan pakaiannya sebentar dan kembali memegang microfone berwarna hitam itu, "Terimakasih karena para tamu undangan yang sudah menyisihkan sedikit waktunya untuk menghadiri acara resepsi dari Mr. Dan Mrs. Syarif."

Aaaaaaaaa cerita ini masuk range #65 dalam Fanfiction...😍😍

Makasih untuk semua pihat yang hanya membaca, memberikan Vote, dan memberikan komen yang memerlukan energi untuk berfikir dan mengeti. Pokonya aku berterimakasih banget sama kalian semua.....😘😘😘Gomawoyo, jongmal gomawo🙇🙇🙇

Oh iya tadi pagi ada yang komentar hihi tapi ilang dihapus

Maaf ya udah aku ganti yang part awal Prilly-Jessi temenan dari awal kuliah dan satu kos....mb nya jeli banget hehe terimakasih banyakkkk aku sukak kalo emang ada yang salah trus ada yang komen ngasih tau kesalahanku apa...😆😆

Ini pokoknya aku benar-benar berterimakasih banget cerita absurtku bisa tembus 100 besar... padahal mimpi masuk 500 besar aja q udah senengnya minta mapun...🤗

Udah ahk curcolnya makasih pokoknya... 😍😘🙇😭Pingin nagis terharuuuu

Maaf kalo ini dikit banget hihi buat besok lagi entah besok kapan yang pasti secepatnya.... 😆😆😍😘

Happy reading... awas typo bertebaran... 🙏
_

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang