Dewasalah layaknya jarum pengingat masa, pengukir sejarah
Mengarungi dimensi waktu berjejal amarah
Demi puncak bersemi serta langkah terarahAda saat di mana tubuhmu berdecit, menggigit
Percikan amarah; uji teramat sulit, melilit
Hingga tubuhmu tergelincir
Penuh bau anyir
Bercumbu dengan kerikil panas
Membakar ganas tak terbalasUsah ragu bergulir di atas landasan besi berkarat
Senyum simpul meski raga tengah sekaratDan dengarkan ia berkata,
"Tataplah ke depan, kita hampir sampai tujuan!"
Lokomotif pun kembali melaju
Surakarta, 140917, 05.38
😢😢Semenjak dunia
Jarum waktu memutar usia
Membawa renta di wajah masa
Perlahan, menjatuh-hempaskan sejarah
Di antara anyirnya tumpahan amarah
Terlupa, kedewasaan terjarahDi sengkarut dunia
Terlihat roda-roda berkarat
Di tubuh rapuh lokomotif tua
Napas berderit hampir sekaratMasih ia melaju melintasi segala
Menanggung gerbong-gerbong derita
Tak takut tergelincir
Tak khawatir keringat membanjir
Sekalipun terkapar di pemberhentian akhirPenumpang-penumpang muda
Harap-harap cemas menanti
Lokomotif tersenyum di sisa tenaga
Roda-roda berhenti"Tuan-tuan penerus sejarah, kita telah tiba."
Stasiun terbuka
Membuka cahaya#LOKOMOTIF_TUA
Kediri, 140917, 18.55
Milistyara- Asyharie
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengeja Senja
Poetry( LENGKAP ) TELAH TERBIT #29 dalam poetry ( 11/10/17 ) Kumpulan puisi cinta dan persahabatan. Di sini kamu juga bisa berbalas puisi dengan autor. Sebagian karya merupakan kolaborasi dua penyair. Sebagian yang lain adalah isi pikiran autor. Selamat m...