TERUNTUK KAMU YANG KUSEBUT RINDU

156 19 12
                                    

🍀🍀🍀🍀

Berapa kali pun aku menulis tentangmu
Tiadalah berubah arti itu
Perasaan sebatas aku yang tau
Ialah kamu yang kerap membiru

Cacian logika menampar sukma
Sedang hati berdengung melawan amarahnya
Sama pun dunia,
Seakan tak henti mencerca

Haruskah aku meretas harap,
Yang sampai kini tiada pernah terungkap?
Entahlah
Tiap detikku meresah

Wahai rindu,
Seakan enggan menyapamu
Apalah dayaku?
Tanpa ijinku pun; kau tetap merayu
Kuasai tiap bilik hati
Tiap saat tak lelah menguji diri

Wahai rindu,
Tak bisakah nyerimu berhenti sekejap
Agar jiwa tak kian kalap

Surakarta, 081217, 13.10

*Ellah ,,, lagi2 melankoli
Maafkeun yak,,, law mulai bosen dengan puisi berbau kesedihan...
Inpirasi yang muncul kek ini. Mo gimana lagi,,,

Mengeja SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang