SEBELUM SENJA

143 18 2
                                    

1, 2, 3
Kesunyian terlalu sunyi untuk menjadi senja
Kegelapan terlalu gelap untuk melukiskan senja
Adakah bulan terlalu malu untuk bercumbu dengan senja?
Sehingga meraka harus saling menutup mata ketika bertemu

Senja,
Sosok yang begitu tak sabaran untuk merona di atas redupnya sang surya
Kala senja melambai, nyiurpun tak berkutik mengikutinya

Senja,
Kilauan percikan mentari dalam dinding retina
Terbias menjadi pelangi
Dikala langit tengah siap membalut segumpal hayalan
Bagi makhluk yang melihat dan bagi senja itu sendiri

🌅🌅🌅

Benar senja selalu merona, serta nyiur pun menjadi pengagum setianya
Tapi jangan katakan bulan malu dengannya
Tidakkah kau tatap langit jingga ?
Di seberang ufuk timur bulan tampak memesona
Bersahaja,
Lalu diam-diam merangkak mengikuti senja yang perlahan menjauh meninggalkan
Tinggallah temaram menuju malam kelam
Hingga ia menggantikan sejenak kelelahan mentari yang telah terjaga hari ini

Katakanlah,
Mereka memang indah ...
Tak perlu malu mencumbu merekah
Dalam rindu kita terkisah

🌈🌈🌈

ehrict - Milistyara
- Surakarta, 011117

Mengeja SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang