Terima kasih, Tuan ...
Kau hadir membawa seulas senyum dan harapan
Bukan secawan anggur cinta yang memabukkanLalu kita,
Kau dan aku, Tuan ...Kita sama bercerita
Tentang white dan mocca
Asa juga cinta
Serta rindu yang menggilaAjari aku cara tersenyum ceria
Memberi arti tiap napas terhela
Jua rasa sehangat memeluk senjaNamun, Tuan ...
Akankah ini selamanya?
Ataukah hanya sekedip mata?Ah, Tuan ...
Janganlah menggoda jiwa
Dengan canda manja dan air mataSurakarta, 170917, 15.50
Secangkir kopi kuseduh di wajah malam
Melangitkan hangat senyum
Lalu percakapan kita, Nona
Bermula
Di bibir basah secangkir kopi
Malam membuka sepi
Menawarkan sunyi di gelap mimpi
Kita menepi
Di dendam rindu yang apiCaraku tersenyum, Nona
Coba kau baca
: pada Tuhan yang maujud
Kujatuhkan asa dalam sujud
Sekalipun angan cinta tak terwujudNona,
Jangan hati gelisah
Usap mata basah
Di depan masa
Puisi indah masih sisa
Percayalah!Adapun aku dalammu
Entah berapa waktu
Sebab beradaku tak tentu
Tak tahuNona,
Sekejap atau lama adalah sama
Bila pun nanti aku di hilang masa
Tuhan masih akan ada di sana
Di hati cahaya
Puncak muara rasa
Dalam do'a kita bercengkramaKediri, 170917
Milistyara - Asyharie
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengeja Senja
Poetry( LENGKAP ) TELAH TERBIT #29 dalam poetry ( 11/10/17 ) Kumpulan puisi cinta dan persahabatan. Di sini kamu juga bisa berbalas puisi dengan autor. Sebagian karya merupakan kolaborasi dua penyair. Sebagian yang lain adalah isi pikiran autor. Selamat m...