NAMAKU AURORA

86 10 8
                                    

Di sinar mentari senyum itu berpadu
Mengurai kata sedari malam terbeku
Tentang gejolak rasa mulai menguasa
Tentang sekelumit resah mengusik jiwa

Hadirmu di wajah siang
Membaur cahaya kian benderang
Tak elak aku hilang logika
Di badai rasa menggenggam rahasia

Tak sempat kuucap menjadi kalap
Rasa yang kini hinggap jadi kerakap
Tak sampai kasih ini padamu kini pergi
Tinggalkan kenangan menuai sepi

Tak kuingin meski terjadi
Tak kuharap meski sakit di hati
Hanya puing-puing kisah kita
Tak akan pernah kulupa

Namaku,
Aurora

Surakarta, 301117, 18.50

Mengeja SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang