Seseorang keluar dari sebuah rumah kecil yang sudah reot dengan seragam abu-abu yang melekat pada tubuhnya. Cewek itu menghela nafas dan menutup pintu berwarna cokelat itu sehingga menimbulkan deritan yang memekakan telinga menandakan bahwa pintu itu perlu diganti dengan yang baru.
Dara Cahya Fanany atau yang kerap disapa Dara memulai menggayuh sepeda bututnya, hasil keberuntungan saat mengikuti jalan sehat kampung 3 tahun yang lalu.
Dengan semangat membara, Dara menuju sekolah barunya di SMA Garuda yang terletak agak jauh dari daerah kontrakanya. Ia barusan mendapat beasiswa dari pemerintah untuk sekolah di tempat dengan standar internasional itu.
Senyum Dara mengembang ketika ia sudah berada di depan gerbang SMA Garuda. Ternyata perjuangannya begadang belajar selama ini tak sia-sia.
Tin tin
Bunyi klakson mobil membuyarkan lamunan Dara. Dan gadis itu mulai sadar bahwa ia dan sepeda bututnya berada di tengah gerbang sekolah. Membuat ia menjadi pusat perhatian disana.
Dengan tak sabar, seseorang yang di dalam mobil mengemudikan mobilnya hingga menabrak sepeda Dara hingga sepeda itu terpental ke aspal dengan keras.
Pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya. Terlihat seorang gadis bersama ketiga sahabatnya tertawa terbahak-bahak melihat Dara hampir meneteskan air matanya. Namun, Dara tetap tegar hingga ucapan cewek itu membuat hatinya mencelos.
"Ini itu bukan jalan nenek moyang lo, makanya nggak ada deh acara pake markir di tengah jalan. Apalagi sama benda apa itu? Sepeda ya? Kok nggak mirip sepeda gitu? Kaya hmm rong so kan.Cih punya sepeda butut aja bangga,"
Cewek itu tertawa bersama ketiga sahabatnya lalu melajukan mobilnya memasuki gerbang.
Dara hanya bisa diam. Tak berani membalas apapun.
Dengan sedih, Dara menarik sepedanya yang terjatuh dan menaikinya. Bel sepedanya pecah dan tak bisa dibunyikan lagi. Padahal bel itulah yang biasanya ia gunakan untuk menyapa tetangga-tetangganya ketika berangkat sekolah. Salah satu benda yang membuatnya bersemangat sekolah di pagi hari. Namun, benda itu sudah tak berbentuk lagi.
Dara tak menyadari jika setir sepedanya juga membengkok, membuat gadis itu kehilangan keseimbangannya ketika mengendarai sepedanya. Dara terjatuh. Kaki dan tangannya lecet semua.
Namun, itu tak seberapa. Yang paling parah, ia menabrak salah satu mobil yang terpakir disana. Menimbulkan suara alarm nya berbunyi seolah-olah mengadu kepada sang pemilik agar segera datang.
"Duh mati gue," batin Dara.
Holaaa balik lagi nihh
Jangan lupa vote and comment yaaa😜😜
KAMU SEDANG MEMBACA
KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]
Teen FictionHighest rank : 3 in teenfiction (11 Mei 2018) •Keylan Zanuar Nugraha Cowok dingin tanpa perasaan. Paling anti jika barangnya disentuh oleh siapapun apalagi dirusak. Ia kira hidupnya akan hitam putih semenjak masalah itu terjadi. Namun, dengan datan...