#17

122K 8.7K 298
                                    

•BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

TAP TO RECOMMENDATION•

"Udah-udah! Kalian berempat berantem mulu sih! Awas entar jatuh cinta lo!" goda Dara.

Keempatnya langsung memperagakan gaya muntah secara bersamaan.

🍂🍂🍂

"Lun lo tarik di sebelah kanan. Kalo lo May tarik sebelah kiri. Siap? Satu dua tariiik!"

Itulah salah satu instrupsi dari Dara untuk membangun sebuah tenda. Dengan keringat yang bercucur di pelipisnya, tenda berwarna hijau tua itu telah berdiri tegak di hadapan mereka bertiga.

Sorak sorak gembira mengiringi wajah ketiganya yang sudah penuh dengan keringat. Pasalnya, mereka sudah membangun tenda tersebut dengan susah payah dan dengan tenaga yang tidak sedikit.

"Yeayy! Akhirnyaaa!" sorak Dara, Maya dan Luna bersamaan.

Bruk!

Dalam sekali tiupan angin, kegirangan ketiga cewek tersebut lenyap. Ketiga tubuh mereka juga terhempas ke tanah, seolah angin juga merubuhkannya.

Tepat di depan matanya, tenda yang mereka buat hampir tiga jam bak sehelai kain saja di atas tanah.

Tenda itu mati tak bernyawa.

"ANDWEEE!" ucap ketiganya bersamaan membuat beberapa orang tertawa melihatnya.

Davon yang sedang lewat tertawa melihat ketiganya. Ia merasa kasihan dengan mereka. Sungguh sia-sia saja keringat yang bercucuran.

"Sini gue bantu," Davon mengulurkan tangannya di depan Dara. Lalu cewek itu menerimanya dengan senang hati dan ditarik untuk bangkit.

Maya dan Luna menatap Dara cengo. Pikiran mereka sama.

Kapan ya ia punya pangeran penolong seperti dia?

"Nggak usah bengong. Pangeran penolong lo udah dateng,"

Jderr!

Maya dan Luna saling tatap satu sama lain. Bagaimana bisa ada cenayang di hutan seperti ini? Apakah dia setan?

Dengan hati-hati, keduanya menoleh ke sumber suara. Sebuah cengiran muncul membuat keduanya terkejut.

"Ini mah lebih serem dari setan!" ucap Luna.

"Anak tuyul bin genderuwo mah abaikan aja," sambung Maya lalu bangkit dan menepuk-nepuk bokongnya dari sisa tanah.

"Mau gue bersihin?" tawar Dino.

"Mesum lo dasar!"

Lima belas menit kemudian, tenda hijau itu sudah berdiri tegak. Jika kalian bertanya siapa yang mendirikannya? Pastinya adalah Davon, Dino dan Doni.

Yang cewek? Hanya diam duduk sambil memperhatikan.

Ketiganya bertepuk tangan ketika barang itu sudah terbangun. Membuat para cowok tersenyum bangga.

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang