•BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•
•TAP TO RECOMMENDATION•
Tak ingin terlihat salah tingkah, Dara segera berjalan tertatih-tatih menuju kamarnya lagi. Sesekali Dara agak kesusahan untuk menggapai benda-benda untuk menopang tubuhnya, membuat Keylan gemas sendiri. Cowok itu sudah bersedia memegang tangan Dara, namun cewek itu tetap melarangnya. Dan yang bisa Keylan lakukan adalah diam dan berjaga-jaga agar cewek itu tak terjatuh.
🍂🍂🍂
Dara sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya sejak kejadian itu. Kini, cewek berambut lurus itu tengah berdiri di meja kasir dengan celemek maroonnya. Karena kondisinya yang belum pulih, Riyan hanya menyuruhnya menjaga kasir dan tidak memperbolehkannya melayani pembeli.
Ting!
Dara menatap pintu caffe yang terbuka. Suara berisik tiba-tiba masuk dengan masuknya dua orang yang membuat Dara memutar bola matanya malas. Mereka adalah Maya dan Luna.
"Sempit nih May!"
"Lo tuh yang gendut!"
"Eh enak aja. Lo tuh kaya kuda nil. Minggir! Gue masuk duluan,"
Dara berjalan tertatih-tatih menuju pintu caffe yang diperebutkan oleh kedua sahabatnya itu. Tangannya meraih gagang salah satu pintu dan menariknya hingga kedua orang itu terjembab jatuh ke lantai.
"Gitu aja susah," jawab Dara meninggalkan mereka berdua yang mengadu kesakitan.
Kedua sahabatnya berjalan di salah satu meja kasir. Untung saja caffe sedang sepi sehingga mereka tak menjadi bahan tontonan pengunjung. Setidaknya muka Dara tak akan malu memiliki sahabat seperti mereka.
Luna dan Maya meletakkan tas tenteng yang begitu banyak. "Ra, haus" ucap Luna sambil mengelus lehernya.
"Ambil ndiri!"
"Ambilin dong Ra, ya ya ya?" Luna mengedipkan matanya. Dara mau tak mau bangkit dan mengambilkan segelas air es untuk mereka berdua.
"Eh ini punya gue!"
"Enak aja! Ini yang milih gue!"
"Gue!"
"Gue!"
Maya dan Luna tengah memperebutkan sebuah jaket beludru yang tebal. Dara yang melihat itu makin emosi saja. Tadi sudah rebutan pintu, sekarang rebutan jaket, nanti rebutan apa? Pacar?
Dara menyambar jaket yang tak berdosa itu dari ajang tarik menarik kedua manusia serakah di hadapannya. Hingga mereka berdua diam.
"Ini buat gue aja. Puas!"
"Yah Ra, itu kan punya gue!" kata Luna.
"Punya gue!"
"Sekarang ini punya gue! Nggak ada bantahan!" seru Dara hingga membuatnya mengangguk.
Maya menyodorkan satu tas tenteng belanja kepada Dara. "Ini buat lo Ra, dari kita berdua"
"Eh, nggak usah! Gue udah punya," jawab Dara gugup.
"Lo tega banget sih nolak pemberian dari gue, Ra! Tau nggak sih yang kamu lakuin ke aku itu, JAHAT!" ucap Luna sambil memegang dadanya, dramatis.
Maya yang jijik melihat tingkah cewek berambut pirang itu segera menggamparnya hingga Luna mencium meja caffe. "Najisin!"
"Diem lo Tolil! Ya Ra? Terima?"
"Sekali aja Ra," bujuk Maya.
Rara yang tak enak hati mengangguk, menerima syal, jaket dan juga baju hangat lainnya.
"Thanks ya," Dara memeluk sahabatnya itu. Ia sungguh terharu dan juga bahagia mendapat teman yang sangat perhatian kepadanya.
Ting!
Bunyi dentingan pintu terdengar. Disana, di depan pintu, dua cowok saling berebut pintu. Membuat keadaan di caffe sangat berisik. Apalagi, caffe itu sudah dipenuhi pelanggan hingga mau tak mau menyita perhatian mereka pada kedua cowok itu. Sungguh memalukan.
"Yeayy gue masuk duluan!" girang salah satu cowok.
"Lo nginjek kaki gue, bego!" kesal cowok satunya.
Kedua cowok itu terus saling menyalahkan hingga mata mereka tertuju pada sebuah meja di dekat kasir.
Mata salah satu cowok menyipit. "Itu Dara kan?" tanyanya.
Cowok di sebelahnya mengangguk. "Samperin yuk!"
Mata mereka berdua saling melirik seolah mendapat ide yang sama. Mereka berdua dengan hati-hati menuju meja di dekat kasir, mengendap-endap bak pencuri.
Dor!
Kedua cowok itu datang dan mengagetkan ketiga cewek yang tengah asik membicarakan film horor yang tengah hitz saat ini. Pengabdi Setan.
Mereka bertiga langusung terlonjak kaget bahkan Luna refleks menyemburkan air es di muka si pengejut.
"Jantung gue mau copot, njir!" umpat Luna.
"Datang nggak diudang, main nongol aja kayak setan!" sambung Maya.
Dara menuju kedua cowok itu lalu menjewer telinga mereka. "Usil banget ya!"
"Sakit Ra, sakit!" keluh cowok bersuara berat itu.
"Lepasin napa! Duh mau putus nih kuping gue!"
Dara melepaskan jewerannya setelah puas membuat kedua cowok itu merintih kesakitan. Ia tak peduli jika mereka berdua adalah kakak kelasnya. Bahkan kelakuannya masih seperti anak TK baginya. Mereka adalah Doni dan Dino, si kembar-kembar nakal SMA Garuda.
Doni menarik salah satu kursi di sampingnya lalu duduk disana. "Lo kerja disini Ra?"
"Mata lo buta apa gimana sih?" balas Luna kesal.
"Gue tanya Dara, kenapa lo yang sewot!"
"Ngapain sih kakak kesini?" tanya Maya.
"Ya suka-suka gue lah. Emang ini caffe nenek moyang lo? Enggak kan!" jawab Dino sambil meminum air es milik Maya.
"Eh eh itu ngapain?"
"Mata lo belekan apa gimana sih, jadi buta gitu," ejek Dino.
Maya melipat tangannya di depan dada. "Au ah gelap!"
Plup!
Ponsel Luna berbunyi. Tanda bahwa ada notifikasi chat yang masuk. Cewek itu buru-buru mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Whatsapp nya.
Aaaa!
Pekik cewek itu keras. Membuat keempat manusia disana kebingungan.
"Ada apa Lun?" tanya Dara dan Maya bersamaan.
"Pengumuman tentang event Bela Negara udah keluar"
"Trus trus?" tanya Dino semangat.
"Satu bis diisi kelas sebelas dan dua belas. Setiap kelas sebelas akan berpasangan dengan kelas dua belas," terang Luna.
"Lalu?" tanya Dara penasaran.
Luna menghembuskan nafasnya kasar. Entah mendapat mimpi apa ia semalam hingga mendapat berita yang sangat buruk. Ia yakin acara yang ia idam-idamkan akan hancur.
"Gue sama Doni. Maya sama Dino, dan Dara sama Keylan," jawab Luna lesu.
"Nggak mungkin!" teriak Dara dan Maya berbarengan karena terkejut dengan ucapan yang dilontarkan Luna.
Dino dan Doni hanya menutup telinga karena merasa jika gendang telinganya akan pecah saat itu juga.
"Tapi bukannya bos nggak ikut ya?" tanya Dino hingga membuat mereka yang disana menatap satu sama lain, bingung.
Ditunggu vote and comment nya chingu💕💕
Banyak vote dan comment biar aku tambah semangat gitu kekeke😋
KAMU SEDANG MEMBACA
KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]
Teen FictionHighest rank : 3 in teenfiction (11 Mei 2018) •Keylan Zanuar Nugraha Cowok dingin tanpa perasaan. Paling anti jika barangnya disentuh oleh siapapun apalagi dirusak. Ia kira hidupnya akan hitam putih semenjak masalah itu terjadi. Namun, dengan datan...