#6

139K 10.9K 493
                                    

•BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

•TAP TO RECOMMENDATION•

Keylan melepaskan tangannya ringan. Seolah tak peduli dengan sakitnya bokong cewek itu karena mencium kerasnya lantai.

"KEYLAAAAN!" teriak Dara kesal.

🍂🍂🍂

Keylan namanya. Cowok dengan segudang pesona yang membuat kaum hawa tak bisa hanya berkedip melihatnya.

Kini cowok bermata hanzel itu berjalan menuju kantin yang padat. Jalannya bak terbelah ketika dia dan ketiga sahabatnya datang. Semua cewek berteriak histeris sedangkan cewek di ujung kantin hanya memutar bola matanya malas.

Cewek itu adalah Dara.

Ia masih ingat betul kejadian kemarin dimana ia dijatuhkan begitu saja di lantai yang masih basah. Membuat bokongnya sampai saat ini masih berdenyut sakit.

Kadar kebenciannya terhadap cowok itu semakin meningkat beberapa persen.

Walaupun Dara tau jika Keylan adalah anak pemilik sekolah ini, ia sama sekali tak takut. Harta dan jabatan bukan menjadi alasan dirinya untuk takut kepada siapapun.

Dara menggigiti sedotannya hingga bekas giginya terlihat.

"Gimana Ra? Kemarin lo di apa in sama kak Keylan?" tanya Luna sambil memasukkan pentol bakso ke dalam mulutnya.

"Bacot lu! Gue lagi bete sama dia"

Maya dan Luna mengernyit bingung melihat perilaku Dara yang berbeda.

"Ada masalah apa sih?" tanya Maya lembut.

"Iya nih Ra. Lo kenapa? PMS?" lanjut Luna.
Dara menjatuhkan kepalanya di meja. "Kenapa sih gue harus nabrak mobil dia dulu. Jadi kena sial deh gue"

"Yaelah. Jalanin aja dulu. Kan masih pertama Ra, lo belum terbiasa aja. Siapa tau lo entar jatuh cinta sama dia," Maya menaik turunkan alisnya menggoda.

Dara buru-buru menutup wajah Maya menggunakan tangannya. "Nggak akan ya May! Nggak sudi gue sama si tembok batako! Udah datar nggak punya perasaan lagi! Yang ada gue makan hati tiap hari," dumel Dara.

"Asal lo tau ya Ra, Kak Keylan udah lama lo nggak gandeng cewek. Lo yang pertama setelah sekian lama. Jadi mungkin lo akan beruntung!"

Dara memutar bola matanya. "Beruntung? Sial iya,"

Lagu dari Cassandra, Cinta Terbaik mengalun dari saku Dara. Tanda bahwa ada panggilan dari ponselnya.

Cewek itu segera mengambil ponselnya dan melihat sebuah nomer yang tidak dikenal sedang menelponnya.

"Halo? Ini siapa ya?"

"Tembok batako"

Mendadak jantung Dara berdegup kencang. Matanya mulai menjelajahi daerah kantin yang padat itu.

"Nyari gue?"

Perasaan Dara dua kali lipat menjadi tidak tenang. Dimana Keylan sekarang berada?

"Belakang"

Kali ini Dara yakin 100% jika Keylan adalah cenayang. Bagaimana bisa ia tau apa isi pikirannya?

Dengan keringat dingin yang bercucuran, Dara mengengok ke belakang. Disana Keylan menatapnya tajam. Dara menciut seketika.

"Save"

Satu kata dan Keylan menutup telponnya sepihak. Membuat Dara mematung di tempatnya. Sepertinya ia akan mendapat satu masalah lagi karena ia sudah melanggar salah satu persyaratan yang ada, yaitu :

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang